close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan menggratiskan tarif tol Jembatan Surabaya Madura (Suramadu). / Antara Foto
icon caption
Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan menggratiskan tarif tol Jembatan Surabaya Madura (Suramadu). / Antara Foto
Nasional
Senin, 29 Oktober 2018 01:47

SBY minta Jokowi jelaskan alasan Suramadu gratis

Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura, dibangun era Megawati, diresmikan oleh SBY, dan digratiskan oleh Jokowi.
swipe

Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura di Jawa Timur, dibangun era Megawati, dilanjutkan dan diresmikan oleh SBY, kini digratiskan oleh Jokowi.

Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan menggratiskan tarif tol Jembatan Surabaya Madura (Suramadu).

"Karena saya tahu sekarang timbul polemik pro dan kontra dari kalangan masyarakat, Pak Jokowi bisa menjelaskan alasan beliau, mengapa khusus biaya tol Jembatan Suramadu itu digratiskan," kata SBY seusai acara temu kader Partai Demokrat se-DIY di Kulon Progo, Minggu (28/10).

Menurut dia, Jokowi dapat menjelaskan latar belakang menggratiskan biaya tol jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura itu, apakah berdasarkan pertimbangan ekonomi, pertimbangan sosial, atau pertimbangan yang lainnya.

Dengan penjelasan itu, menurut dia, diharapkan dapat menghindarkan persepsi yang salah serta polemik yang berkepanjangan di kalangan masyarakat.

"Rakyat ini kan hanya ingin mendengarkan mengapa hanya Suramadu yang digratiskan. Belakangan saya juga mendengar ada yang meminta (Tol) Jagorawi juga digratiskan karena sudah lama dan dianggap sudah untunglah pengembangnya sehingga bisa membantu rakyat," kata dia.

Kendati demikian, SBY tidak ingin terburu-buru mengatakan pembebasan biaya Tol Suramadu itu merupakan kebijakan yang salah.

"Ya kalau itu kebijakan Presiden Jokowi saya tidak boleh terburu-buru mengatakan kebijakan itu salah karena setiap presiden memiliki hak dan kewenangan untuk menetapkan kebijakan atau mengubah sebuah kebijakan yang ada," tuturnya.

SBY mengaku pada periode pemerintahannya telah melanjutkan pembangunan Jembatan Suramadu setalah sempat terhenti pembangunannya pada era Presiden Megawati.

Pembangunan terhenti, kata SBY, disebabkan dua hal yakni kurangnya alokasi anggaran di APBN pada era Megawati serta terhentinya kerja sama pembangunan jembatan itu dengan Tiongkok.

"Segera kami carikan solusi dua-duanya dan pembangunan kita lanjutkan hingga akhirnya Tahun 2009 bisa kita resmikan," tutur SBY, menjelaskan tahap pembangunan jembatan itu. (Ant).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pernah ada perusahaan yang hendak berinvestasi untuk penanaman tebu di Madura, tapi kemudian urung dilaksanakan. Masalahnya di mana? Rupanya biaya transportasi dan logistik di sana mahal. Inilah persoalan yang lama dihadapi Pulau Madura di Jawa Timur. Biaya logistik mahal. Tidak heran jika ketimpangan dan kemiskinan di sana berada di angka 16 - 23 persen, jauh lebih tinggi dibanding daerah Jawa Timur lainnya seperti Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo yang angka kemiskinannya hanya 4 - 6,7 persen. Karena itulah, mulai hari Sabtu 27 Oktober kemarin, pemerintah secara resmi membebaskan tarif tol Jembatan Nasional Suramadu -- jembatan sepanjang 5.438 meter yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura. Ini dimaksudkan semata-mata untuk membuat perekonomian Madura berkembang dan meningkat. Dengan menjadi jembatan non tol biasa, kita harapkan pertumbuhan ekonomi Madura akan semakin baik, investasi semakin banyak, properti, turisme, semua akan berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan