Personel gabungan TNI-Polri hingga kini belum berhasil menyelamatkan pilot Susi Air, kapten Philips Mark Merhtens (37). Dia disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak Selasa (7/2).
Wakapolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat, mengatakan, personel gabungan terus melakukan pencarian dengan berbagai cara hingga kini. Misalnya, melakukan patroli udara.
"Itu akan kita lakukan terus sampai pilot ditemukan," katanya kepada wartawan, Jumat (10/2).
Ramdani menyebut, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam operasi penyelamatan ini, seperti tidak adanya akses komunikasi dan belum adanya pos keamanan di lokasi. Karenanya, aparat melakukan patroli udara.
"Maksimal patroli udara itu turun sampai ketinggian 1.500 meter. Kita juga harus memastikan keselamatan anggota yang patroli," ucapnya.
Meskipun demikian, ada kendala dalam pelaksanaan patroli udara. Misalnya, keamanan dan gangguan tembakan KKB serta wilayah operasi di kawasan pegunungan kerap diselimuti kabut.
Di sisi lain, situasi keamanan di Paro, Kabupaten Nduga, tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja yang sedang membangun puskesmas hingga menyandera beberapa warga, termasuk pilot Susi Air, sejak Sabtu (4/2).
Warga Paro pun berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki sejak Kamis (9/2) malam. Sementara itu, aparat gabungan melalui Satgas Ops Damai Cartenz telah berhasil mengevakuasi 15 pekerja ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Rabu (8/2).