close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sebaran hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 03.31 WIB di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah lebih luas dibanding saat letusan Senin (21/5). / Antara Foto
icon caption
Sebaran hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 03.31 WIB di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah lebih luas dibanding saat letusan Senin (21/5). / Antara Foto
Nasional
Rabu, 23 Mei 2018 08:01

Sebaran hujan abu erupsi Gunung Merapi di Magelang meluas

Sebaran hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 03.31 WIB di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah meluas.
swipe

Sebaran hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 03.31 WIB di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah lebih luas dibanding saat letusan Senin (21/5).

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Didik Wahyu Nugroho di Magelang, Rabu (23/5), menyebutkan sejumlah wilayah yang terdampak hujan abu Merapi, antara lain Keningar, Sumber, Ngargomulyo, Ngadipuro, Wates, Kalibening, Dukun, Mungkid, Sawangan, dan Pabelan.

"Hujan abu bahkan sampai di wilayah Kalinegoro dan Salaman namun relatif tipis," katanya dilansir Antara.

Dia menuturkan letusan freatik mengarah ke barat daya sehingga wilayah Kabupaten Magelang yang terdampak hujan abu.

Dia mengatakan berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tingkat aktivitas Gunung Merapi masih waspada.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang serta selalu waspada dalam beraktivitas. "Gunakan masker dan kaca mata untuk antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan," katanya.

Ia juga meminta masyarakat tetap memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui berita dan sumber informasi terpercaya dari pemerintah.

Berdasarkan instruksi dari Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) untuk sementara seluruh kegiatan pendakian Gunung Merapi ditutup.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai dan tidak ikut menyebarluaskan berita hoaks yang dapat meresahkan," katanya.

Gunung Merapi kembali meletus freatik. AntaraFoto

Penambangan ditutup

Sementara itu, penambangan galian golongan C di Sungai Bebeng kawasan Gunung Merapi di Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sementara ditutup setelah status aktivitas Merapi meningkat dari normal menjadi waspada.

"Sesuai dengan instruksi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, penambangan pasir di kawasan Merapi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan," kata Sekretaris Desa Kemiren Jumar di Magelang.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan peningkatan status aktivitas Gunung Merapi dari normal menjadi waspada, kawasan penambangan ditutup sementara.

Berdasarkan pantauan di jalur menuju penambangan di Sungai Bebeng di Desa Kemiren yang biasanya terlihat ratusan truk berlalu-lalang setiap hari untuk mengambil pasir, pada hari Selasa relatif sepi.

"Memang ada satu dua truk yang masih mengangkut pasir tetapi tidak mengambil langsung dari kawasan penambangan. Mereka mengambil pasir dari depo yang ada di Desa Kemiren," katanya.

Karena tidak ada truk yang naik mengambil pasir di kawasan penambangan, otomatis para penambang juga turun dari lokasi penambangan.

Pemilik depo pasir di Desa Kemiren Warsidi membenarkan hari ini tidak ada penambangan pasir.

Kalau biasanya ada tiga truk memasok pasir ke deponya, pada hari Selasa sama sekali tidak ada pasokan pasir.

"Karena kondisi Merapi lagi seperti ini mau bagaimana lagi, saya tidak berani memaksakan untuk mendapatkan pasokan pasir. Kalau melanggar, malah berisiko," katanya.

Ia berharap status Merapi segera normal kembali sehingga para penambang bisa beraktivitas lagi karena itu merupakan penghidupannya.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan