close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Tim Inafis Polres Metro Bekasi mengamankan alat perlengkapan memanah dari rumah tersangka terorisme di Perum Griya Setu Permai, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (26/10)./ Antara Foto
icon caption
Tim Inafis Polres Metro Bekasi mengamankan alat perlengkapan memanah dari rumah tersangka terorisme di Perum Griya Setu Permai, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (26/10)./ Antara Foto
Nasional
Rabu, 13 November 2019 14:43

Sebelum bom bunuh diri di medan, Densus 88 tangkap 6 terduga teroris

Polisi masih menelusuri hubungan para terduga teroris yang ditangkap dengan pelaku bom bunuh diri di Medan.
swipe

Aksi terorisme di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, didahului oleh penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror. Namun polisi belum memastikan apakah dua peristiwa ini saling berhubungan. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, polisi menangkap seorang pelaku tindak pidana terorisme di Cikarang, Bekasi, sekitar pukul 06.00 WIB pada Selasa (12/11). Tersangka yang ditangkap bernama Wiji Joko alias Patria alias Dwi.

"Ia ditangkap karena terbukti sebagai kelompok anggota Jamaah Ansharut Daullah (JAD)," kata di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11).

Menurutnya, pada 2014 lalu Wiji Joko menempati posisi hubungan internasional di organisasi teror yang dibubarkan Juli 2018 lalu. Wiji Joko juga merupakan seorang teroris yang ahli merakit bom dan senjata.

Dedi mengatakan, Wiji Joko yang memiliki keahlian di bidang militer, juga pernah memberikan pelatihan di Moro, Filipina. Hal itu ia lakukan untuk peserta latihan angkatan 2001/2002.

"Yang bersangkutan juga pernah ke Suriah tahun 2012 bersama Askari dengan tujuan menjalin hubungan dengan FSA (Free Syrian Army)," ucap Dedi.

Atas penangkapan tersebut, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa sepeda motor milik korban, alat elektronik,dan sejumlah busur panah. Penggeledahan pun telah dilakukan oleh Densus 88.

"Masih didalami juga apakah yang bersangkutan berkaitan dengan jaringan lainnya," ucap Dedi.

Sementara itu, di wilayah Kampar, Riau, polisi menangkap enam terduga teroris sejak Sabtu (8/11). Selain menangkap para terduga teroris yang berada di sejumlah lokasi berbeda, polisi juga menemukan sebuah lokasi yang diduga menjadi tempat latihan melakukan aksi terorisme.

Dalam penangkapan ini, Densus 88 menyita barang bukti berupa busur dan anak panah, besi runcing, pipda yang diduga dirakit menjadi bom, parang, ketapel, buku jihad, gunting, serta sarung tangan. 

Adapun aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan dilakukan oleh lone-wolf terrorist, yang tidak terikat dengan organisasi terorisme. Meski demikian, polisi masih menelusuri keterkaitannya dengan organisasi teroris.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan