Sebelum sidang etik, polisi periksa AKBP Achiruddin Hasibuan

Kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap Kabag Bin Ops Ditnarkoba Polda Sumatera Utara AKBP Achiruddin Hasibuan. Hal ini imbas dari tindakan kekerasan oleh sang anak, Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, hasil pemeriksaan tengah diproses. Penyidik akan mencari keterlibatan Achiruddin terkait kasus ini.

“Nanti kita lihat apa (pandangan) majelis dari pada kode etik terhadap pemeriksaan yang bersangkutan,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Senin (1/5).

Ramadhan menyebut, penyidik akan menyusun laporan terkait Achiruddin. Penyusunan itu juga akan menelusuri unsur pidana maupun etik yang mungkin dimiliki Achiruddin.

“Maupun fakta-fakta yang membuat dia menjadi bersalah. Sidang kode etik itu akan memutuskan pelanggaran-pelanggan yang dibuat. Urusannya kode etik,” ujarnya.

Pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak menelusuri dugaan kejanggalan harta Achiruddin. Achiruddin bakal segera klarifikasi perihal harta kekayaan yang dilaporkan dalam LHKPN beserta asal-usulnya.

"Iya, sudah bikin tim dan surat tugas untuk klarifikasi," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan saat dikonfirmasi, Kamis (27/4).

Kendati demikian, Pahala belum memerinci jadwal pemanggilan Achiruddin untuk menjalani klarifikasi hartanya. Saat ini, KPK masih terus melakukan pengumpulan data perihal dugaan harta janggal milik Achiruddin.

"Belum tahu (kapan diklarifikasi). Sedang pengumpulan data," ujar Pahala.

Dugaan ini berangkat dari temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal adanya penyimpangan sumber dana dari rekening AKBP Achiruddin. Hal ini berdasarkan penelusuran harta kekayaan Achiruddin sebelum kasus penganiayaan yang melibatkan anaknya Aidtya Hasibuan muncul.

"Ada indikasi penyimpangan sumber dana," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi.

Ivan menyebut, PPATK menemukan indikasi ketidaksesuaian antara transaksi di rekening Achiruddin dengan profilnya sebagai pejabat publik. Atas temuan itu, PPATK langsung melakukan pemblokiran terhadap rekening Achiruddin dan berkoordinasi intensif dengan aparat penegak hukum.