Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengingatkan agar distribusi BBM dan LPG dalam periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023 dapat ditangani dengan baik.
Hal ini penting, mengingat tidak adanya pembatasan mobilisasi kendaraan seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga ketersediaan stok BBM menjadi krusial. Oleh karenanya, Rida mengingatkan Pertamina untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.
"Jangan sampai kemudian secara stok cukup, tapi distribusinya sampai kepada yang membutuhkan itu tidak tertangani dengan baik. Tadi saya dengar tadi Pertamina berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik," kata Rida dalam keterangan resmi saat meninjau Terminal LPG Tanjung Sekong, Banten, Minggu (25/12).
Di sisi lain, ujar Rida, pemerintah memastikan pasokan BBM dan LPG nasional selama libur Nataru dalam kondisi aman. Pasokan serta stok LPG dan BBM dalam kondisi aman karena statusnya melebihi rata-rata batas aman.
"Dari sisi kondisi stok BBM maupun LPG seperti yang telah disampaikan Pertamina, secara umum dalam kondisi aman," ujar dia.
Ada pun dalam hal ini, pemerintah turut mengapresiasi upaya yang dilakukan Pertamina dalam menyediakan ketersediaan BBM dan LPG untuk masyarakat, khususnya pada periode Nataru.
"Pemerintah berterima kasih dan apresiasi kepada Pertamina juga PLN yang secara rutin setiap Nataru selalu buka posko 24 jam. Itu menunjukkan kesiapsiagaan sekiranya ada hal yang perlu ditangani," tuturnya.
Sebagai pengelola Terminal LPG Tanjung Sekong, Pertamina International Shipping (PIS) mengoperasikan 217 unit kapal untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru. Direktur Operasi PIS, Brilian Perdana menuturkan, secara rinci pihaknya mengoperasikan 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.
Disampaikan Brilian, PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi, serta kelancaran operasional sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat.
"Pendistribusian BBM dan LPG kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas," kata Brilian.
Berdasarkan data PT Pertamina (Persero) pada 22 Desember 2022, kondisi stok BBM jenis Pertalite secara volume mencapai 84,7 ribu Kiloliter per hari atau cukup untuk 18,96 hari.
Sementara, konsumsi Pertamax yakni 12,8 ribu Kiloliter per hari atau cukup untuk 36,23 hari, dan konsumsi solar subsidi diperkirakan cukup untuk 19,52 hari atau sebesar 84,9 ribu Kiloliter per hari.
Ada pun untuk LPG, ketersediaan stok yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan selama 17,74 hari atau secara konsumsi diperkirakan mencapai 24.188 Metric Ton/hari.