Sekjen PA 212 jadi tersangka penganiayaan Ninoy Karundeng

Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan Sekjen Persaudaraan Alumni 212, Bernadus Doni alias Bernard Abdul Jabbar, sebagai tersangka kasus penculikan dan penganiayaan terhadap relawan Jokowi, Ninoy Karundeng. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa Bernard selama lebih dari 12 jam.

"Nama sesuai KTP, Bernadus Doni, sudah ditetapkan tersangka," kata Argo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (8/10).

Dia mengatakan, saat penculikan dan penganiayaan terhadap Ninoy, yang videonya sempat viral di dunia maya, Bernard berada di lokasi kejadian.

Argo mengaku belum mengetahui apakah penetapan tersangka terhadap Bernard, diikuti dengan penahanan terhadap yang bersangkutan. Argo akan mengkonfirmasi hal tersebut ke pada penyidik yang menangani kasus itu. 

"Saya cek dulu surat penahanannya, sudah ada atau belum," kata Argo.

Pemeriksaan terhadap Bernard, yang mendahului penetapan status tersangka padanya, dilakukan pada Senin (7/10). Saat itu ia diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi.

Bernard diketahui melakukan intimidasi terhadap Ninoy Karundeng. Kendati demikian, Argo tidak menjelaskan apakah Bernard merupakan dalang dari peristiwa penculikan dan penganiayaan terhadap relawan Jokowi itu.

Sebelum Bernard, polisi telah menetapkan 11 orang tersangka lain dalam kasus ini. Mereka memiliki peran berbeda, mulai dari menyebarkan video, membuat konten hate speech di media sosial, mengambil data dari laptop Ninoy, dan penganiayaan.

Penculikan Ninoy terjadi pada saat aksi demonstrasi pada 30 September 2019 lalu. Ia digiring sekelompok orang di Pejompongan, Jakarta Pusat. 

Dalam video saat penculikan tersebut, Ninoy sempat diinterogasi ihwal maksud keberadaannya di lokasi demonstrasi. Ninoy juga mengaku sebagai relawan Jokowi-Ma'ruf Amin saat ditanya orang yang menginterogasinya.