close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah toko dan gudang yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 SR di kawasan Pergudangan Kabupaten Donggala, Sulteng, Senin (1/10). ANTARA FOTO
icon caption
Sejumlah toko dan gudang yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 SR di kawasan Pergudangan Kabupaten Donggala, Sulteng, Senin (1/10). ANTARA FOTO
Nasional
Senin, 01 Oktober 2018 20:40

Selain toko, mesin ATM jadi incaran penjarahan pascatsunami

Sebanyak 4 pelaku penjarahan uang di mesin ATM dibekuk polisi
swipe

Selain pertokoan yang menjual barang-barang elektronik dan emas, aksi penjarahan pascatsunami di Palu, Sulawesi Tengah juga menyasar mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Hal tersebut terungkap setelah pihak kepolisian berhasil menggagalkan sejumlah aksi penjarahan di wilayah tersebut. 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan pihaknya telah lima kali menggagalkan aksi penjarahan uang di mesin ATM yang hendak diambil secara paksa. Setyo tak menyebut jumlah pelaku yang hendak menjarah uang di mesin ATM. Hanya, aksi tersebut dilakukan secara beramai-ramai.

“Upaya pembobolan ATM itu terjadi di empat tempat terpisah yaitu 2 ATM di Jalan Touwa, ATM di Jalan S Parman, ATM di Universitas Islam Al Khaerat, dan ATM di SPBU Jalan Diponegoro,” kata Setyo di Jakarta, Senin (1/10).

Terkait aksi penjarahan tersebut, Setyo mengatakan, pihaknya telah mengamankan 4 pelaku. Mereka masing-masing bernama Azwan (30), R (17), Zulkarnaen (25), dan Faisal (36). Mereka diketahui hendak membobol ATM di Jalan S. Parman Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

"Keempat pelaku tersebut mencoba melakukan penjarahan di ATM center yang terdiri atas Bank Mandiri, BCA, BRI, dan Danamon. Saat ini keempatnya ditahan di Polda Sulawesi Tengah.

Menurut Setyo, pihaknya masih mengejar sejumlah pelaku lainnya yang diketahui berjumlah 3 orang. Saat hendak ditangkap, ketiganya berhasil meloloskan diri dari kejaran polisi. 

“Sedangkan penjarah tiga ATM lainnya melarikan diri,” ucapnya.

Selain di ATM yang terletak di Jalan S Parman, penjarahan juga terjadi di pusat perbelanjaan Transmart. Namun, petugas kepolisian kembali dapat menggagalkan aksi tidak bertanggung jawab tersebut. Untuk mencegah peristiwa serupa, sejumlah personel polisi disiagakan.

Sejauh ini Polri telah mengerahkan pasukan tambahan sebanyak 1.400 personel ke Palu, Sulawesi Tengah, untuk membantu mengamankan, mengevakuasi, dan merehabilitasi kondisi di daerah tersebut pascagempa bumi dan tsunami. Ribuan polisi yang berasal dari Polda Sulut, Polda Sulbar, Polda Sulsel, Polda Gorontalo, dan Mabes Polri itu juga akan bersiaga menjaga sejumlah pertokoan agar tidak terjadi penjarahan.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan