Seluruh bayi akan mendapatkan imunisasi tetes rotavirus (RV) pada 15 Agustus mendatang. Hal ini dilakukan untuk melindungi anak Indonesia dari kejadian diare berat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril, menyatakan pemberian imunisasi RV akan dilaksanakan secara nasional di Sulawesi Selatan. Ini sebagai bagian langkah menjelang kemerdekaan ke-78 tahun Republik Indonesia.
"Sasaran pemberian imunisasi RV dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan (atau bayi yang dilahirkan pada 16 Mei). Mereka diberikan 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis. Imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari," kata Syahril, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Senin (14/8).
Pada 2022, pemberian imunisasi RV di Indonesia dilaksanakan secara bertahap di 21 kabupaten/kota di 18 provinsi dengan sasaran 196.876 bayi. Menurut Syahril, ada dua pertimbangan saat itu, yaitu angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi.
Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi. Data Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017), sekitar 45% kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut akibat rotavirus. Bahkan sekitar 9,8% kematian pada bayi dibawah 12 bulan dan 4,55 kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia disebabkan oleh diare.
Syahril menjelaskan, pelaksanaan imunisasi dilakukan terpadu dengan lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana. Seluruh kebutuhan vaksin dibebankan pada APBN, sedangkan biaya operasional dibebankan pada APBN, APBD dan sumber lain yang tidak mengikat.