Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur akan melakukan investigasi penyebab kematian sembilan sapi secara mendadak di Kabupaten Situbondo, mengingat jumlah sapi yang mati tidak sedikit.
Sapi milik warga yang mati dalam sepekan terakhir itu berada di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo. Kematiannya cukup misterius karena tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya.
Kepala Disnak Jawa Timur, Wemmi Niamawardi mengaku telah meminta bawahannya agar meneliti penyebab kematian sapi tersebut. Saat ini tim dari Disnak diterjunkan ke lokasi untuk mengambil sample. Mengingat Disnak baru mengetahui adanya kabar ada sapi yang mati secara misterius.
"Kami langsung melakukan investasi, kami tugaskan beberapa personel dari Disnak provinsi," ujar Wemmi dikonfirmasi, Rabu (5/2/2020).
Wemmi belum berani memastikan penyebab kematian sapi karena menunggu hasil penelitian yang dilakukan oleh timnya. Sampel berupa darah dan makanan hewan yang mati saat ini masih dilaboratorium di UPT Malang oleh petugas dari Disnak. Dirinya berharap agar hasil uji sample segera keluar, sehingga diketahui kepastian penyebabnya.
"Saya belum ada hasilnya karena baru saya tugaskan. Saya baru mendapat laporan pagi ini tadi. Mudah-mudahan bukan antraks," kata Wemmi.
Diketahui, sapi yang meninggal awalnya dua ekor. Namun empat hari berikutnya ternak yang mati bertambah menjadi tujuh ekor.
Warga berharap agar kasus kematian sapi ini mendapat perhatian dan penanganan yang cepat dari Disnak, sehingga masyarakat tidak resah dengan sapi yang mati mendadak itu.