close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang pelajar SMP mengikuti vaksinasi massal yang diadakan BIN, Rabu (14/7/2021)/Foto Dokumentasi BPMI Setpres
icon caption
Seorang pelajar SMP mengikuti vaksinasi massal yang diadakan BIN, Rabu (14/7/2021)/Foto Dokumentasi BPMI Setpres
Nasional
Kamis, 07 Oktober 2021 08:42

Semua vaksin Covid-19 penuhi syarat efikasi, risiko efek samping kecil

Semua vaksin Covid-19 di Indonesia sudah melalui kajian pakar dan BPOM.
swipe

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksin Covid-19 di Indonesia. Sebab, semua vaksin Covid-19 yang digunakan sudah memenuhi syarat efikasi, risiko efek sampingnya pun kecil.

"Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia sudah melalui kajian pakar dan BPOM, semua memenuhi syarat efikasi >50% dan risiko efek samping kecil," ujar Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan kepada wartawan, Selasa (6/10/2021).

Dia menjelaskan tidak ada vaksin Covid-19 yang efikasi dan efektifitasnya 100%. Efektivitas vaksin bisa berkurang setelah waktu tertentu. Dia berpendapat, masih diperlukan dukungan dari banyak penelitian untuk menentukan apakah dibutuhkan vaksin booster dan kapan untuk vaksinasinya.

"Memang sudah ada beberapa penelitian yang menyebutkan titer antibodi berkurang setelah 6 bulan, tetapi titer antibodi berkurang tidak otomatis berarti sudah tidak efektif lagi. Titer antibodi mengukur antibodi humoral, sedangkan di dalam tubuh ada antibodi seluler juga yang berperan," katanya.

Dia mengungkapkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 berkurang, tetapi masih sedikit dan buktinya belum meyakinkan. "Saat ini, yang penting adalah segera dapat vaksinasi Covid-19, tidak usah pilih-pilih vaksinnya," imbuhnya.

Menurut dia, tempat publikasi hasil studi-studi mengenai efikasi vaksin Covid-19 yang beredar belakangan ini perlu diketahui. "Ya g paling baik publikasi di peer review journal, jadi hasil studi tersebut sudah di-review oleh banyak ahli. Dalam membaca hasil studi, kita harus memahami desain penelitiannya, cara pengambilan sampel dan bisa yang mungkin terjadi," tuturnya.

Dia melanjutkan, Kementerian Kesehatan dan para pakar saat ini sedang mengkaji perlu tidaknya vaksin booster. "Kepada siapa booster diberikan dan kapan diberikan, jika memang diperlukan booster. Keputusan pemerintah terkait vaksin booster untuk masyarakat umum akan menunggu hasil kajian ini," pungkasnya.

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan