close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga Budha berada di area Vihara Ekayana Arama pascaterbakar di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (5/8). /Antara Foto
icon caption
Warga Budha berada di area Vihara Ekayana Arama pascaterbakar di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (5/8). /Antara Foto
Nasional
Senin, 05 Agustus 2019 20:39

Sepanjang pemutusan aliran listrik, Jakarta dikepung 40 kebakaran

Kebakaran rata-rata terjadi karena kelalaian warga saat aliran listrik diputus.
swipe

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 40 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota sejak Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus aliran listrik di sebagian besar wilayah DKI pada Minggu (4/8) hingga Senin (6/8) pagi.

Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Saepuloh mengatakan, kebakaran terjadi karena berbagai macam penyebab.

"Ada yang genset korsleting, kebakaran di Vihara, hingga kebakaran (akibat) pembakaran sampah, gardu atau kabel PLN korsleting, dan kelalaian dalam pemakaian lilin," ujar Saepuloh saat dihubungi Alinea.id, Senin (5/8).

Sapuloh menyebut, ada empat kebakaran yang disebabkan oleh genset yang korsleting, tiga kebakaran akibat kabel PLN korsleting, dan satu kebakaran kabel udara yang korsleting.

Menurutnya, kebakaran disebabkan kelalaian masyarakat saat lampu padam. Pada kasus arus pendek genset misalnya, Saefuloh mengatakan, pengguna tidak paham genset membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) dan tidak boleh habis. "Kalau bahan bakar abis nanti gensetnya panas, sehingga menyebabkan mudah terbakar," ujarnya. 

Selain itu, masyarakat dinilai lalai menggunakan lilin sebagai penerangan saat padamnya listrik. Kasus-kasus kebakaran umumnya disebabkan api dari lilin yang menyambar media yang mudah terbakar di rumah warga.

"Diimbau untuk lebih hati-hati dalam pemakaian alat penerang seperti lilin maupun genset. Harus dilakukan pengecekan sebelum memakai, pengawasan, serta sebelum tidur untuk mematikannya terlebih daulu," ucap Saepuloh.

Untuk mengantisipasi kebakaran, Saefuloh mengatakan, Pemprov DKI telah menyediakan 481 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 1.273 personel yang berjaga setiap harinya. "Kami stand-by setiap harinya. Angka itu tersebar di 112 pos damkar dan 24 kantor sektor," katanya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan