close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kamera CCTV tilang elektronik/Alinea.id/Oky Diaz.
icon caption
Ilustrasi kamera CCTV tilang elektronik/Alinea.id/Oky Diaz.
Nasional
Selasa, 21 Juni 2022 09:25

Sepekan Operasi Patuh 2022, 57.126 pelanggaran ditindak

Penindakan secara E-TLE sebanyak 5.365 dan teguran sebanyak 51.761.
swipe

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat 57.126 penilangan atas pelanggaran yang ditemukan selama seminggu Operasi Patuh 2022 diberlakukan di seluruh daerah. Operasi Patuh 2022 diketahui berlangsung dari 13 Juni-26 Juni mendatang.

"Yang pertama jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak 57.126 penindakan," tutur Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko dalam keterangan resminya, Selasa (21/6).

Gatot mengatakan, penindakan lewat E-TLE sebanyak 5.365 dan teguran sebanyak 51.761.

Dia menjelaskan, sebanyak 241 kecelakaan juga terjadi dalam kurun waktu satu pekan Operasi Patuh 2022. Atas peristiwa itu, 17 orang meninggal dunia dengan total kerugian materiil hingga Rp379 juta.

"Dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 17 orang, luka berat sebanyak 27 orang dan luka ringan sebanyak 313 orang. Adapun kerugian materiil sebanyak Rp 379.950.000," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Kabagops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi mengatakan, Operasi Patuh 2022 mengedepankan tindakan preemtif dan preventif. Selain itu, pihaknya juga akan menjalankan penegakan hukum dengan dua cara dengan tilang, baik itu dengan tilang elektronik (ETLE) statis dan mobile, serta dengan penindakan teguran. 

"Jadi tidak ada pelaksanaan penegakan hukum dengan tilang manual," kata Eddy dalam keterangan, Senin (6/6).

Eddy menyebut, dalam pelaksanaan Operasi Patuh 2022, Korlantas Polri mengajak masyarakat tertib dalam disiplin berlalu lintas. Selain itu, diharapkan angka pelanggaran ataupun korban kecelakaan dapat turun dengan signifikan.

"Itu menjadi sasaran utama, yang kedua itu menurunkan bagaimana angka pelanggaran maupun angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas," tuturnya. 

Eddy pun meminta petugas di lapangan maksimal dan memahami sasaran operasi. Dia juga mengimbau petugas melakukan pendekatan humanis, mengedukasi masyarakat, dan memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi. 

"Kepada masyarakat juga, mari bersama-sama kita dengan petugas untuk lebih tertib berlalu lintas. Siapkan semuanya, kendaraan, fisik, surat-suratnya, taati aturan-aturan yang ada selama berlalu lintas, jadi kita bersama bisa menyelamatkan anak bangsa," ucap Eddy.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan