Bandar Udara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), dikabarkan tidak lagi melayani penerbangan sejak akhir September 2021. Padahal, bandara ini baru mulai beroperasi untuk penerbangan komersial pada awal Juni lalu.
Informasi itu dibagikan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio melalui laman Facebooknya, Minggu (24/10). Saat dikonfirmasi Alinea.id, Agus, membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan Jakarta-Purbalingga-Surabaya, yaitu Citilink, sudah menghentikan penerbangan. "Iya benar, saya yang posting. Memang sudah tidak ada penerbangan lagi," ujar Agus melalui sambungan telepon, Senin (25/10).
Agus mengatakan, saat mau booking penerbangan untuk minggu depan, namun ternyata sudah tidak ada lagi penerbangan. Dia juga sudah mengkonfirmasi hal tersebut ke Citilink.
"Saya mau book Mas tapi gak bisa untuk minggu depan ternyata sudah tidak ada penerbangan. Saat saya konfirmasi ke Citilink memang setop terbang. Semoga nasibnya tidak seperti Bandara Kertajati," ujar Agus.
Diketahui, Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman resmi beroperasi secara komersial mulai Kamis (03/6/2021). Semula, kehadiran bandara ini membuat Jawa Tengah semakin terkoneksi dengan empat bandara komersial seperti Bandara Ahmad Yani, Bandara Adi Sumarmo, Bandara Tunggul Wulung.
Bandara JB Soedirman dibangun selama 2 tahun yakni, 2019 hingga 2021 yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Berdasarkan laman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Bandara JB Soedirman dibangun di atas lahan seluas 115 hektar oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 231 miliar.
Konstruksi Tahap I ini terdiri dari pekerjaan runway sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, taxiway, apron, serta terminal penumpang dengan kapasitas 98.812 penumpang per tahun. Pesawat yang bisa dilayani adalah ATR 72-600 atau sejenis dengan kapasitas 78 penumpang.