Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Bengkulu menyebabkan 10 orang meninggal. Penanganan darurat bencana terus dilakukan oleh aparat gabungan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak bencana banjir dan longsor yang disebabkan hujan deras pada Jumat (26/4) hingga Sabtu (27/4), telah meluas. Saat ini tercatat sembilan kabupaten/kota yang terdampak bencana.
"Data sementara tercatat 10 orang meninggal dunia, delapan orang hilang, dua orang luka berat, dan dua orang luka ringan," kata Sutopo dalam pernyataan resmi, Minggu (28/4).
Selain itu, bencana juga menyebabkan 12.000 orang mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak bencana.
Bencana juga menyebabkan kerusakan terhadap 184 rumah, empat unit fasilitas pendidikan, dan 40 infrastruktur rusak.
Dampak bencana tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bengkulu, yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Rejang Lebong. Turut terdampak bencana adalah Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selaran, dan Kabupaten Kaur.
"Data dampak bencana ini dapat bertambah mengingat belum semua lokasi bencana dapat dijangkau," kata Sutopo.
Dia menambahkan, saat ini banjir di sejumlah wilayah telah mulai surut. Namun pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir dan longsor susulan. Selain itu, pihaknya juga bersiap terhadap dampak bencana susulan yang mungkin timbul seperti munculnya penyakit kulit, atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Untuk menangani kondisi ini, BNPB telah mengirim tim reaksi cepat untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Gubernur Bengkulu Rohodin Mersyah juga telah menurunkan jajaran SKPD di Bengkulu untuk membantu penanganan darurat bencana.
"Penyelamatan, pencarian korban, dan evakuasi korban, dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Dapur umum didirikan untuk melaksanakan pendistribusian makanan," kata Sutopo menjelaskan.