Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI pada 2018 baru mencapai 70,2% dari total anggaran sebesar Rp75 triliun. Padahal tahun anggaran akan berakhir tak lebih dari dua pekan lagi.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Bestari Barus, mengatakan, rendahnya kualitas serapan APBD tahun 2018 dikarenakan lemahnya sisi manajerial dan perencanaan yang terjadi di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Faktanya banyak pembangunan rumah susun dan sekolah yang gagal. Hingga akhir tahun ini, masih banyak yang belum kelar," ujarnya kepada Alinea.id, Kamis (20/12).
Selain itu, sebagian besar kegiatan di Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta juga tidak tuntas pelaksanaannya. Ada juga yang belum terealisasi sama sekali. Itulah sebabnya Bestari memperkirakan, serapan anggaran SKPD itu hingga akhir tahun ini tak lebih dari 50%. Kondisi tersebut diyakini juga terjadi di beberapa SKPD lain.
Dengan demikian, Bestari memprediksi Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) APBD 2018 setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melonjak di luar perkiraan. Kondisi tersebut pun terjadi di tahun sebelumnya. Dimana Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memperkirakan SiLPA tahun 2017 sebesar Rp6,8 triliun. Namun angka itu membengkak hingga Rp13,1 triliun.
"Ini menjadi kekhawatiran kami juga kalau tahun ini dipatok Rp14 triliun tiba-tiba bisa melonjak hingga Rp17 triliun," ungkapnya.
Politikus Partai NasDem itu menyampaikan, stabilitas pembangunan bakal terganggu bila Ibukota masih dalam kondisi tersebut. Dengan SiLPA mencapai Rp12 triliun saja, sudah banyak mengorbankan program pembangunan. "Kami berhak mengeluarkan hak angket kepada Gubernur," imbuh Bestari.
Meski demikian, Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku tidak akan melakukan terobosan khusus untuk meningkatkan serapan anggaran tersebut. Dia memastikan seluruh anggaran tersedia telah dialokasikan ke proyek-proyek yang hingga saat ini masih berjalan.
"Mengalir saja, ini tagihan-tagihan sedang masuk. Pembangunan sekolah yang sedang melakukan rehabilitas berat, rehabilitas total, pembangunan proyek-proyek fisik tagihannya terus masuk," terangnya beberapa waktu lalu.
Saefullah yang juga menjabat sebagai Kepala Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) itu, meyakini penyerapan anggaran tahun ini akan lebih besar dibanding tahu lalu. Di tahun ini DKI Jakarta menargetkan realisasi penyerapan di angka 87%. Sementara realisasi serapan APBD tahun 2017 mencapai 83,83%. "Tunggu saja tapi kami berkeyakinan melebihi tahun kemarin," tandasnya.