close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga melintas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang rusak akibat tsunami Selat Sunda di Kampung Nelayan, Labuan, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12)./ Antara Foto
icon caption
Warga melintas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang rusak akibat tsunami Selat Sunda di Kampung Nelayan, Labuan, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12)./ Antara Foto
Nasional
Rabu, 26 Desember 2018 11:43

Seribu orang korban tsunami di Pulau Sebesi dievakuasi

Proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan empat buah kapal.
swipe

Ribuan warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang menjadi korban tsunami Selat Sunda di evakuasi pemerintah setempat. Evakuasi dilakukan Polda Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung menggunakan empat buah kapal.

"Hingga pagi ini (Rabu,26/12) yang akan dievakuasi dari Pulau Sebesi 957 orang dan Pulau Sebuku 50 orang. Mereka akan dievakuasi ke Dermaga V, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Sulistyaningsih, Rabu (26/12).

Menurutnya, empat buah kapal yang disediakan untuk mengangkut para korban adalah M Jembio, KM Trisula, KM Sabuk Nusantara, dan KM Jatra III.

Namun, kata Sulis, hNY KM Jatra III dan KM Sabuk Nusantara yang akan fokus melakukan proses evakuasi dari Pulau Sebesi dan Sebuku, ke Bakauheni.

"KM Trisula dan KM Jembio untuk feeder dari pelabuhan ke kapal," kata dia menerangkan.

Sementara itu, sejumlah nelayan dari Desa Kenali, pulang dengan selamat setelah tiga hari tinggal di pulau-pulau kecil di Selat Sunda. Saat tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) lalu, mereka memutuskan untuk tak kembali ke kampungnya dan memutuskan tinggal di pulau-pulau kecil.

Seorang nelayan bernama Hartono mengatakan, pada saat terjadi tsunami, dia bersama istri dan anaknya berada di laut untuk memancing cumi-cumi. Beruntung ia memutuskan untuk menjauh ke tengah laut, karena melihat air laut surut. 

Usai terjadi stunami, dia bersama nelayan lainya yang selamat memilih tinggal sementara di Pulau Kujanan selat sunda kemudian baru memutuskan pulang pada Selasa (25/12) pagi.

Menurut Hartono, masih terdapat sejumlah nelayan di pulau yang belum berani pulang dan minta dievakuasi. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan