Pemprov DKI Jakarta kembali menurunkan petugas medis dan ambulans di lokasi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di Ibu Kota hari ini. Kali ini, mereka akan dikawal oleh para petugas Satuan Polisi Pamong Praja.
Pengawalan dilakukan setelah ambulans milik Pemprov DKI dan Palang Merah Indonesia, yang siaga di aksi demonstrasi pada Rabu (25/9), ditahan aparat Polda Metro Jaya.
"Sekarang untuk pengamanannya, kita mendampingi mereka dengan petugas Satpol PP. Jadi petugas-petugas (Satpol PP) kita mendampingi ambulans," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (30/9).
Anies mengatakan, seluruh petugas yang terlibat akan bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia pun memastikan para petugas akan bekerja dengan tertib.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menekankan, sejumlah ambulans Pemprov DKI diturunkan ke lokasi aksi atas permintaan Polda Metro Jaya.
"Perlu dicatat bahwa Pemprov DKI mengirimkan ambulans itu berdasarkan permintaan dari Polda. Jadi kalau kita mengirimkan, itu bukan inisiatif kita sendiri saja, tapi selalu ada permintaan Polda," kata Anies.
Tak hanya dalam aksi demo, kata dia, Pemprov DKI juga mengirimkan ambulans dalam kegiataan lain, seperti ajang olahraga. Seperti dalam aksi unjuk rasa, penyediaannya dilakukan atas permintaan dari pihak yang terkait.
Sebelumnya, polisi menahan petugas dan ambulans milik Pemprov DKI dan PMI. Penahanan dilakukan atas dugaan ambulans membawa batu dan bensin untuk membuat rusuh aksi demonstrasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dugaan tersebut tidak terbukti. Polisi pun memulangkan petugas dan ambulans yang telah diboyong ke Polda Metro Jaya.
Menurut Anies, pihaknya tidak pernah mempergunakan ambulan untuk keperluan di luar fungsinya. "“Memang tidak pernah digunakan oleh yang tidak bertanggung jawab, memang enggak ada. Ya ambulans itu digunakan secara bertanggung jawab. Udah jelas itu,” ujar Anies.