Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah terkait siaran TVOne yang memberitakan adanya potensi tsunami yang bakal terjadi di beberapa daerah.
Beberapa daerah yang dimaksud itu antara lain Jakarta Utara dengan potensi tsunami 2,4 meter, Bekasi Utara dengan potensi tsunami 2,8 meter, Cianjur dengan potensi tsunami 3,2 meter, Tangerang dengan potensi tsunami 4,2 meter, dan Serang dengan potensi tsunami 5,5 meter.
Data tersebut disiarkan TVOne berdasarkan penuturan Widjo Kongko selaku peneliti Badan Peneliti dan Penerapan teknologi (BPPT).
“Dari sebaran lokasinya saja tidak masuk akal, ya. Bekasi Utara, Cianjur kemudian Tangerang. Jadi, sumber gempa di mana, kemudian tsunaminya di mana. Tidak nyambung. Saya pastikan itu hoaks,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, di Jakarta kepada wartawan, Kamis (27/12).
Rahmat mengimbau, media sebaiknya melakukan verifikasi dan konfirmasi langsung terkait data potensi tsunami tersebut. Dengan begitu, berita tersebut dapat dipastikan kebenarannya. Rahmat pun menegaskan BMKG tidak pernah mengeluarkan data rilis terkait ancaman tsunami tersebut.
"Kami kan tidak mengeluarkan rilis ancaman daerah yang akan terjadi tsunami. Kita hanya merespons dari Badan Geologi yang telah menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada jadi siaga. Ya kita antisipasi dengan menyampaikan informasi itu untuk meningkatkan kewaspadaan potensi tsunami," ujarnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tak panik ketika menerima data-data yang belum bisa dikonfirmasi. Sebab, menurutnya, kepanikan ini justru bisa dimanfaatkan oleh sejumlah orang yang ingin berbuat jahat seperti melakukan penjarahan.