close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. foto Pixabay
icon caption
ilustrasi. foto Pixabay
Nasional
Kamis, 10 November 2022 22:05

Sinergitas Ditjen Perkebunan dan TNI kawal peningkatan produksi tebu

Subsektor perkebunan yang tergolong sangat penting di Indonesia salah satunya adalah tanaman tebu
swipe

Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi gula nasional terutama gula kristal putih (GKP). Upaya tersebut antara lain sinergitas antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Menurut Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan, Kementan, Ardi Praptomo, sinergisitas ini dalam rangka mendukung program Kementan, khususnya gula untuk mencapai swasembada gula konsumsi tahun 2025. Ini juga untuk mencapai pembangunan perkebunan dengan motto “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

“Kita ketahui bersama subsektor perkebunan memegang peranan yang cukup penting dalam pertanian di Indonesia. Bahkan perkebunan sebagai salah satu sektor penopang devisa negara,” jelas Ardi dalam keterangan resminya, Kamis (10/11).

Subsektor perkebunan yang tergolong sangat penting di Indonesia salah satunya adalah tanaman tebu. Karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gula konsumsi.

Kebutuhan gula Indonesia saat ini kata Ardi mencapai 7,3 juta ton yang terdiri dari gula konsumen sekitar 3,2 juta ton dan gula industri sebesar 4,1 juta ton. Namun produksi dalam negeri saat ini hanya mencapai sekitar 2,35 juta ton.

“Hal ini ada defisit kebutuhan sebesar 850 ribu ton. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian dalam hal ini Dirjen Perkebunan memiliki program prioritas yaitu Percepatan Swasembada Gula Konsumsi tahun anggaran 2025,” kata Ardi.

Dengan adanya program ini, ditargetkan akan disediakan areal untuk memenuhi kebutuhan 850 ribu ton melalui kegiatan perluasan 75 ribu hektare (ha) di luar Pulau Jawa, sedangkan Rawat Ratoon seluas 125 ha dan Bongkar Ratoon 75 ribu ha difokuskan di Pulau Jawa.

“Pada tahun 2022 ini, dalam rangka program swasembada gula konsumsi kami telah mengalokasikan kegiatan seluas 4.800 ha dari perluasan seluas 1.310 ha, dan Rawat Ratoon seluas 3.490 ha yang tersebar di satuan kerja pusat dan daerah (provinsi). Adapun untuk kabupaten BAntul dialokasikan kegiatan Rawat Ratoon dengan luas 50 ha,” rincinya.

Untuk mendukung keberhasilan program prioritas ini, Kementan pun memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana produksi kepada petani penerima bantuan dalam bentuk natura.

“Sarana produksi yang kami berikan berupa pupuk majemuk sebanyak 4000 kilogram (kg) per ha, pembenah tanah 13 liter per ha, herbisida 4 liter per ha, dan khusus untuk kegiatan perluasan memperoleh bantuan benih sebanyak 60 ribu mata per ha dan bantuan biaya perluasan sebanyak 23 HOK per ha,” terang Ardi. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan