TNI-Angkatan Udara harus siap menghadapi berbagai tantangan dan berbagi kemungkinan skenario terkait situasi global saat ini, termasuk perang Rusia-Ukraina.
Di acara perayaan HUT Ke-77 TNI-AU, Minggu (9/4), Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berpesan, dengan situasi tersebut, TNI-AU harus tampil di garda terdepan dalam menghadapi krisis yang mengancam bangsa tersebut.
"Saat ini situasi dunia sedang menghadapi tantangan yang berat, setelah pandemi Covid-19 mereda, dunia saat ini diterpa krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial. Perang Rusia-Ukraina semakin memperparah keadaan. Situasi geopolitik dunia secara umum penuh dengan ketidakpastian dan semakin memanas."
"Dalam menghadapi situasi tersebut TNI-AU sebagai bagian tidak terpisahkan dari Tentara Nasional Indonesia harus selalu beradaptasi dan bersiap dengan berbagai kemungkinan skenario. TNI-AU harus selau siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai krisis yang mengancam bangsa," ujar Laksamana Yudo Margono yang memberikan amanat sebagai inspektur upacara peringatan HUT Ke-77, TNI-AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (9/4).
Dalam acara ini hadir Menteri Pertahanan Prabowo, Menko Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Ketua DPR Puan Maharani, Presiden RI-5 Megawati Soekarnoputri, para Kepala staf TNI, Kapolri dan sejumlah pejabat tinggi negara.
Tema peringatan HUT TNI-AU kali ini mengusung tema Profesional, Modern dan Tangguh Sebagai Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan.
Menurut Panglima, tema tersebut untuk menunjukkan komitmen TNI-AU untuk terus selalu meningkatkan kemampuannya dalam rangka menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks.
"Sesuai tema tersebut saya perintahkan seluruh prajurit TNI-AU untuk selalu bersikap profesional. Ingatlah tugas kalian memiliki risiko yang tinggi, sehingga meskipun angkasa tempat kalian bertugas sangatlah luas, namun tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun. Teruslah berlatih secara bertingkat dan berlanjut, dengan skenario latihan yang realistis. Train as you fight, and fight as you train," seru Panglima.
TNI-AU, kata Panglima, harus secara bertahap melanjutkan pembangunan kekuatan untuk menjadi TNI-AU yang modern. Bangun selalu kemampuan untuk menjadi Angkatan Udara yang siap setiap saat diproyeksikan untuk mengadapi beragam potensi ancaman dan gangguan," lanjutnya.
Panglima juga menekankan untuk mewujudkan Angkatan Udara yang tangguh, para prajurit memulai dari diri sendiri dengan menumbuhkan kebanggaan, semangat juang dan kehormatan sehingga menjadi pribadi yang pantang menyerah dan selalu menjadi bagian dari solusi dari permasalahan yang ada.
"Dengan bekal profesional, modern dan tanguh saya yakin dan percaya TNI-AU akan mampu jadi kekuatan udara yang disegani di kawasan. Kekuatan yang mampu menjaga dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah setiap saat," ujarnya.
Panglima Yudo juga mengutip perkataan Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno yang pada peringatan HUT TNI-AU ke-9 pada 1955 berpesan agar mewujudkan kekuatan udara nasional yang tangguh, karena hal tersebut merupakan faktor yang menentukan dalam perang modern.
"Presiden Soekarno pada HUT TNI-AU Ke-9 pada 1955 pernah berpesan kuasai udara untuk melaksakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern."
"Pesan tersebut masih relevan hingga saat ini, dan menunjukan betapa vitalnya peran TNI-AU. Untuk itu mari bersama kita majukan TNI-AU, mari kita bangun dan perkuat sayap Tanah Air kita," tutup Yudo.