Setelah terjadi kerusuhan sejak Senin (19/8) pagi, situasi di Manokwari, Papua Barat, perlahan kondusif. Namun demikian, sejumlah ruas jalan masih diblokade oleh masyarakat. Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi mengatakan, aksi massa secara besar-besaran sudah tidak terjadi lantaran massa sudah menyampaikan aspirasi dari kepada pemerintah kota. Selian itu, juga kepada Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Herry Rudolf dan Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.
“Secara umum sudah kembali (kondusif), tapi masih ada blokade jalan oleh massa,” kata Dedi saat dikonfrimasi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/8).
Dedi menuturkan, aparat keamanan saat ini masih mencoba melakukan negosiasi terhadap warga yang melakukan aksi pemblokiran jalan. Dalam upaya negosiasi tersebut, aparat keamanan juga menggandeng tokoh masyarakat setempat.
“Kami sudah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan syukurnya mereka mengerti. Saat ini, komunikasi masih dilakukan sebagai bentuk negosiasi terhadap masyarakat yang memblokade jalan agar situasi di Monokwari benar-benar kondusif,” ucap Dedi.
Dedi menambahkan, akibat aksi kerusuhan di Manokwari mengakibatkan bandara di Sorong mengalami kerusakan. Penerbangan menuju dan dari Sorong pun hanya dibuka hingga pukul 15.00 WIT.
Pemerintah Provinsi Papua Barat pun telah mendata beberapa bangunan yang rusak, untuk selanjutnya akan segera dilakukan perbaikan fasilitas untuk menunjang keberlangsungan aktivitas.
“Sampai saat ini masih dilakukan pendataan terhadap fasilitas apa saja yang menjadi objek amuk massa,” kata Dedi.
Selain itu, Dedi mengatakan, pihaknya membenarkan juga adanya kerusakan di Lapas Sorong pascakebakaran. Akan tetapi, ia masih belum bisa menjelaskan apakah ada penghuni lapas yang melarikan diri atas peristiwa itu atau tidak.
“Iya ada kerusakan di sana (lapas), tapi masih kita dalami dulu dan didata seperti fasilitas lainnya yang rusak,” tutur Dedi.