close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kobaran api membubung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak illegal di Desa Pasi Puteh, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh/AntaraFoto
icon caption
Kobaran api membubung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak illegal di Desa Pasi Puteh, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh/AntaraFoto
Nasional
Rabu, 25 April 2018 14:39

SKK Migas gencarkan penertiban pengeboran minyak ilegal

Sumur-sumur minyak ilegal itu, banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Aceh.
swipe

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan menggencarkan penertiban aktivitas pengeboran minyak ilegal pasca insiden terbakarnya sumur minyak ilegal di Kabupaten Aceh Timur.

"Ke depan tentu SKK Migas akan lebih memperhatikan bagaimana mencegah agar tidak terjadi lagi pengeboran ilegal," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, seperti dilansir Antara, Rabu (25/4).

Hingga saat ini masih banyak aktivitas pengeboran minyak secara ilegal. Sumur-sumur minyak ilegal itu, banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Aceh.

Sementara tim SKK Migas telah memastikan bahwa kobaran api di sumur minyak tradisional di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur disebabkan aktivitas pengeboran yang dilalukan secara ilegal.

Sumur minyak yang dibor secara ilegal oleh warga itu bukan sumur dalam, melainkan sumur dangkal yang hanya memiliki kedalaman 250 meter. "Jadi ini bukan seperti semburan sumur dalam seperti di film-film," kata dia.

Meski demikian, tim yang telah diterjunkan di lapangan telah bergerak cepat untuk mengevakuasi seluruh korban.

Pertamina EP Asset 1 juga telah menurunkan pemadaman kebakaran.

Kebakaran pengeboran sumur minyak tradisional di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Aceh, Rabu dini hari telah menewaskan 10 korban.

Data Mapolsek Ranto Peureulak menyebutkan 10 orang yang meninggal dunia itu adalah Nazarullah (30), Era binti Sidik (32), Siti Hafsah (70), ketiganya warga Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak.

Kemudian, Makwin (55) yang merupakan penduduk Bhom Lama, Afrizal alias Doyok (35) dari Desa Punti Payung, Nini binti Abdul Wahab (32) asal Desa Bhom Lama, Sudar Yono (Alue Bate), Riski Ardiansyah (Pasir Putih), Dedi Syahputra (29) Desa Bhom Lama dan Eridansyah (Alue Dua).

Sedangkan dua korban luka bakar seratus persen adalah Muhamad Rafi (39) dan Zainal Abidin (35) warga Desa Pasir Putih. Keduanya telah dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan