close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Polhuham Mahfud MD saat merespons pertanyaan wartawan soal dugaan korupsi Asabri/Foto Alinea.id/Akbar Ridwan.
icon caption
Menko Polhuham Mahfud MD saat merespons pertanyaan wartawan soal dugaan korupsi Asabri/Foto Alinea.id/Akbar Ridwan.
Nasional
Kamis, 13 Februari 2020 22:00

Soal dokumen Veronica Koman sampah, begini penjelasan Mahfud

Diksi sampah yang dimaksud adalah informasi yang mengatakan Vero menyerahkan data langsung ke Jokowi.
swipe

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengklarifikasi pernyataannya soal dokumen "sampah" Veronica Koman yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

Mahfud menjelaskan bahwa diksi sampah yang dimaksud adalah informasi yang mengatakan Veronica Koman menyerahkan data tentang Papua secara langsung ke Presiden Joko Widodo di Australia beberapa waktu lalu, bukan dokumennya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini merasa perlu melakukan klarifikasi karena menilai banyak masyarakat yang salah menafsirkan pernyataannya. Menurut Mahfud, saat itu Veronica tidak menemui Presiden Jokowi.

"Kalau ada informasi bahwa Veronica Koman itu menyerahkan surat kepada presiden, informasi itu, kalau ada, adalah sampah. Karena veronica itu waktu di Australia tidak bertemu presiden, tidak menyerahkan surat kepada presiden," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).

Mahfud menjelaskan, setiap ada surat yang masuk akan ditampung terlebih dahulu, tidak langsung dibaca. Pasalnya, saat di Australia banyak pihak yang menyerahkan surat atau dokumen kepada Presiden Jokowi.

"Banyak map masuk kita tampung semua, kan ini baru pulang dari Australia. Masa mau dibaca di Australia kan tumpuk dulu, nanti diproses satu-satu lalu dibaca," jelas dia.

Sebelumnya, pengacara hak asasi manusia, Veronica Koman, mengatakan timnya sudah menyerahkan langsung dokumen yang diklaim Vero berisi data-data tentang kejadian di Nduga, Papua, sejak Desember 2018.

Veronica mengklaim timnya berhasil menyerahkan dokumen itu kepada Presiden Jokowi saat kunjungan ke Canberra. Vero menyebut dokumen itu memuat nama dan lokasi beberapa aktivis Papua.

Dia menyebut bukan dirinya yang menyerahkan dokumen itu. "Di rilis jelas saya tulis bahwa saya terbitkan rilis dari Kota Sydney, sedangkan Presiden Jokowi ada di Canberra. Saya tidak pernah klaim bertemu dengan Presiden Jokowi," ujar Veronica.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan