close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Menkopolhukam Mahfud MD berada di geladak heli KRI Semarang_594 saat akan mengikuti joy sailing di Faslabuh Ranai, Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (15/01/20). Foto Antara/M Risyal Hidayat.
icon caption
Menkopolhukam Mahfud MD berada di geladak heli KRI Semarang_594 saat akan mengikuti joy sailing di Faslabuh Ranai, Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (15/01/20). Foto Antara/M Risyal Hidayat.
Nasional
Kamis, 28 Mei 2020 00:02

Samakan istri dengan Covid-19, Solidaritas Perempuan kecam Mahfud MD

Dinda Nuur Annisaa Yura menilai, penyataan Mahfud MD merendahkan perempuan.
swipe

Solidaritas Perempuan mengecam penyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menganalogikan Covid-19 sebagai istri.

"Penyataan ini, bukan hanya mencerminkan dangkalnya daya pikir pemerintah untuk memecahkan persoalan pandemi Covid-19. Tetapi, juga menunjukkan pola pikir seksis dan misoginis pejabat publik. Bahkan, pernyataan itu secara jelas mengandung kehendak untuk menguasai (control) istri atau perempuan," ujar Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Dinda Nuur Annisaa Yura, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5).

Pernyataan tersebut, menurut dia, bukan sekadar menyamakan Covid-19 dengan perempuan atau istri, tetapi juga menunjukan cara pikir patriarkis. Imbasnya, perempuan dilihat hanya sebagai objek, bukan sebagai subjek dan manusia secara utuh. 

Perempuan, kata dia, dianggap sebagai liyan (the other), atau the second sex. Sehingga, perempuan diaggap memiliki kedudukan yang tidak setara dengan laki-laki. Bahkan dianggap objek hak milik laki-laki. "Lelucon, yang menjadikan perempuan sebagai objek yang dianggap biasa, akan melanggengkan budaya kekerasan terhadap perempuan," tegas dia.

Cara pandang tersebut, menurutnya, jelas bertentangan dengan komitmen Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap perempuan sejak tahun 1984. Bahkan, mengingkari eksistensi perempuan sebagai manusia yang setara dan berdaya.

Penyataan Mahfud MD, merendahkan perempuan. Bahkan, menghambat perjuangan penghapusan kekerasan dan perlindungan hak-hak perempuan.

Di sisi lain, penyataan Mahfud MD, justru secara gamblang mempertontonkan pengakuan kegagalan dan ketidaksanggupan pemerintah mengendalikan Covid-19. Sebab, turut memaksa warga negaranya menerima untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Ketika angka pasien positif Covid-19 dan kematian yang terus meningkat, lelucon tersebut terdengar sangat tidak sensitif dan tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam sambutannya  dalam acara halal bi halal IKA Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), yang disiarkan di kanal Youtube UNS, Selasa, (26/5) mengatakan, "Saya kemarin mendapat meme dari Pak Luhut (Menko Kemaritiman) itu begini, ‘Corona is like your wife. In easily you try to control it, then you realize that you can't. Then, you learn to live with it,”.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan