close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay
icon caption
Ilustrasi Pixabay
Nasional
Rabu, 31 Mei 2023 21:26

Sopir tembak KEA Express jadi DPO polisi

Pelaku juga membawa kabur duit santunan sebesar Rp10 juta yang dititipkan KEA Express untuk korban. 
swipe

Satlantas Jakarta Barat memburu pelaku tabrakan Sukron, yang kabur dalam beberapa waktu ini. Sukron adalah sopir PT KEA Express yang menabrak Achmad Fauzan Anggara.

Kasatlantas Jakarta Barat Kompol Maulana Jali sendiri telah meminta maaf kepada istri korban yang bernama Tsalisa Nur Aini. Ini karena polisi belum berhasil menangkap pelaku. Sukron telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Mohon maaf Bu, sebelumnya kami turut berduka cita atas meninggal suami. Semua proses sudah kami lakukan," kata Maulana kepada Tsalisa melalui pesan singkat, yang dikutip Alinea.id, Rabu (31/5).

Ia menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Cakung, Jakarta Timur. Namun sayang, hal tersebut juga belum berbuah hasil.

Bahkan, barang bukti pun sudah dilakukan penetapan oleh pihak pengadilan negeri. Kini polisi harus menjemput paksa Sukron karena telah mangkir dari dua kali pemeriksaan.

Sementara itu, salah satu penyidik kasus tersebut mengaku sudah berkunjung ke rumah orang tua Sukron.

"Sudah dilakukan pencarian tersangka DPO. Sudah kami kirimkan ke Polsek Cakung. Namun belum membuahkan hasil. Kami upayakan untuk dilakukan upaya paksa terhadap tersangka," ucap Maulana.

Sebelumnya insiden kecelakaan menimpa Achmad Fauzan Anggara (39), tewas ditabrak truk boks (PT.KEA Express) saat mengendarai sepeda motor. Kejadian nahas itu terjadi di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa (25/4).

Istri korban, Tsalisa mengatakan, sang suami kala itu berangkat kerja dari Bukit Duri menuju Meruya. Insiden kelam itu terjadi sekitar pukul 05.15 WIB, Sukron selaku sopir truk boks mengaku kendaraannya mengalami rem blong.

Sementara itu Pemilik PT. KEA Berkah Makmur Mutommimah mengatakan, Sukron merupakan sopir "tembak' atau pekerja lepas di perusahaannya. Sukron adalah salah satu kawan dari sopir perusahaanya.

"Iya, ya (sopir tembak) seperti itu, selama ini (mencari sopir) berjalan seperti itu. Cuma KTP (jaminan Sukron) identitas dia aja, hanya titip-titipan saja," kata Mutommimah yang akrab disapa Ibu Tomi ditemui di kawasan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/5).

Selama bekerja di perusahaannya, Ibu Tomi mengaku, Sukron tidak pernah menaruh surat lamaran. Para sopir "tembak" itu, didapatkannya dari mulut ke mulut para karyawan resmi perusahaannya.

"Jadi saya ada driver dan dia temannya driver. Dia memberikan informasi tetapi tidak memberikan lamaran, boleh (bekerja), enggak ada jaminan," katanya, mengungkapkan.

Bahkan, dia mengatakan telah mempraktikkan hal tersebut semenjak perusahaannya terbentuk pada 2016. 

"Pertama kali (sopir insiden kecelakaan), buka (perusahaan) 2016, iya (sopir tembak) betul," ujarnya.

Mutommimah yang kerap disapa Ibu Tomi ini juga menegaskan hanya mampu memberikan uang empati Rp10 juta kepada keluarga korban. Namun Sukron dan ayahnya, tega membawa kabur duit santunan Rp10 juta tersebut. 

"Sukron sempat memberikan uang Rp10 juta sebagai uang duka. Saya tidak menerimanya," kata Tsalisa, Senin (29/5).

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan