Pemprov DKI Jakarta meresmikan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Mookervart di wilayah Rusun Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), pada Senin (22/3). Gubernur DKI, Anies Baswedan menilai, penting menyediakan kebutuhan air minum karena memiliki fungsi sentral dalam kehidupan.
"Saya melihat sendiri prosesnya dan bagi bapak/ibu yang nanti memanfaatkan air ini, Insyaallah airnya bukan hanya bersih, tetapi airnya layak minum dan saya sudah minum dan Alhamdulillah sejauh ini tidak ada apa-apa," kata Anies dalam sambutan memperingati Hari Air Sedunia tahun 2021, Senin (22/3).
Dia berharap, ukuran dan jaringan SPAM Mookervart bisa menjadi model pengembangan sejenisnya di banyak tempat lainnya. Sebab, ibu kota memiliki 100 danau untuk sumber air selain sungai.
Menurut dia, kapasitas produksi SPAM Mookervart sebanyak 10 lps yang akan melayani hingga 9.700 pelanggan. SPAM Mookervart ditargetkan beroperasi setiap hari selama 24 jam dengan kualitas air olahan sesuai standar air minum pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 tahun 2010.
SPAM Mookervart menggunakan teknologi moving bed bio reactor (MBBR) yang mampu mengolah polutan organic dan amoniak dengan bantuan organisme. Air baku yang dihasilkan akan diolah melalui proses ultrafiltration yang menggunakan membrane untuk memisahkan semua partikel, seperti debu, bakteri, hingga virus.
Sementara itu, untuk memisahkan garam dan sisa polutan lainnya akan dilakukan reverse osmosis (RO).
Sebelumnya, Koordinator Advokasi UPC, Gugun Muhammad menyebut, pemerintah semestinya memenuhi kebutuhan hidup dasar lainnya selama pandemi Covid-19, seperti persediaan air bersih. Alasannya, banyak warga di kampung-kampung kota di DKI Jakarta kesulitan membayar tagihan air.
"Misalnya di Muara Angke. Itu, kan, tidak ada perpipaan, tetapi beli dengan pikulan," ucapnya saat dihubungi Alinea.id. Ini tentu semakin menyulitkan upaya masyarakat mencegah penularan Covid-19 dengan menerapkan anjuran cuci tangan dan gaya hidup sehat.