close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Nasional
Kamis, 16 September 2021 13:38

Stasiun televisi di Lampung siap beralih ke digital

Selain TVRI Lampung, Nusantara TV juga menyatakan siap untuk bermigrasi dari siaran analog ke digital.
swipe

Siaran televisi analog sudah mengudara di Indonesia hampir 60 tahun lamanya. Namun hingga saat ini masih banyak ditemukan kekurangan dalam siaran analog di beberapa daerah. Seperti gambarnya tidak jernih, suaranya kabur, jumlah program siaran yang tidak banyak atau bahkan tidak mendapatkan sinyal sama sekali.

Migrasi televisi analog ke digital merupakan upaya lembaga penyiaran untuk memperbaiki sistem penyebaran informasi diseluruh Indonesia. Khususnya bagi daerah-daerah terpencil yang masih kesulitan untuk mendapatkan informasi melalui siaran televisi.

“Untuk siaran televisi digital, kami (TVRI Lampung) sudah mulai dari 1 Juli 2021 dengan siaran 24 jam,” ungkap Kepala Stasiun TVRI Lampung, Herly Marjoni pada talkshow “Lampung Siap Analog Switch Off (ASO)”, Kamis (16/9).

Herly Marjoni menjelaskan, TVRI sudah menyiapkan infrastruktur untuk penyiaran televisi digital ini. TVRI Lampung telah menyiapkan tiga lembaga penyiaran digital yang tersebar di Gunung Betung, Kotabumi dan Simpang Pematang.

Lembaga TVRI di Gunung Betung memiliki tower pemancar setinggi 100 meter dengan daya pancar 2 KWatt analog dan 10 KWatt digital. Sedangkan di Kotabumi memiliki tower setinggi 80 meter dengan daya pancar 1 KWatt digital serta 65 meter tower pemacar dengan daya 1 KWatt digital di Simpang Pematang. Ketiga lembaga ini sudah menyiapkan perangkat multipleksing (MUX) untuk televisi digital yang siap digunakan dan bermitra.

Selain itu, TVRI Lampung juga sedang merencanakan pembangunan di Liwa, Kota Agung dan Padang Agung.
Disamping persiapan sarana prasarana siaran yang sudah disiapkan, Herly mengungkapkan bahwa dalam migrasi ini TVRI Lembang masih membutuhkan persiapan lebih lagi untuk studio dan sumber daya manusianya.
“Kami, TVRI Lampung siap menyiarkan Analog Switch Off,” ucap Herly diakhir penjelasannya.

Selain TVRI Lampung, Nusantara TV juga menyatakan siap untuk bermigrasi dari siaran analog ke digital.

“Nusantara TV sebagai salah satu pemenang MUX di Palembang-1 siap untuk ASO. Tetapi inginnya kami ada evaluasi untuk kedepannya,” ungkap IT & Broadcasting Manager Nusantara TV Indra Rodiyansah.

Indra juga memaparkan bahwa dengan adanya ASO ini, maka mempermudah lembaga penyiaran dalam segi pengeluaran. Jika sebelumnya lembaga penyiaran akan menghabiskan sekitar US$700 ribu untuk membangun master control, maka dengan ASO hanya dengan Rp100 juta sudah bisa mendapatkannya. Selain itu, ia juga mengungkapkan akan menghemat biaya hingga 25% dalam segi penyiapan infrastruktur.

Didukung dengan kesiapan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Lampung dalam pengontrolan dan pengawasan siaran, serta dengan adanya regulasi dari Undang-Undang Cipta Kerja dan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Penyiaran maka Lampung siap menyambut ASO.

Persiapan menyambut Analog Switch Off (ASO)

Untuk menyambut migrasi siaran televisi analog ke digital tentunya memerlukan persiapan yang matang, baik dari pihak kelembagaan hingga masyarakat yang akan menikmatinya. Empat pilar persiapan yang harus dilakukan yaitu, infrastruktur multipleksing siaran digital, pilihan program siaran, dukungan perangkat TV digital/Set Top Box untuk masyarakat dan pengadaan sosialisasi.

Direktur Penyiaran Kemenkominfo Geryantika Kurnia mengungkapkan, akan ada bantuan Set Top Box bagi masyarakat kurang mampu.

“Tenang saja, kami juga menyiapkan bantuan Set Top Box bagi masyarakat miskin yang terdata dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” ucapnya.

Dengan mempermudah masyarakat menggunakan televisi digital ini pula, Geryantika berharap dapat mengembalikan minat masyarakat terhadap siaran televisi.

“Dengan banyaknya pilihan, sekarang masyarakat menjadi apatis. Mudah-mudahan dengan adanya siaran digital bisa mengembalikan minat masyarakat,” Gery menambahkan.

Televisi digital ini memiliki banyak keutamaan dibandingkan dengan televisi analog, antara lain:
1. Siarannya gratis dan tidak perlu berlangganan, karena masyarakat cukup menggunakan Set Top Box;

2. Penerimaannya lewat antena UHF seperti TV analog, jadi masyarakat tidak perlu mengganti antena yang sudah ada;

3. Kualitas gambar dan suara akan jauh lebih bagus dibandingkan dengan televisi analog. Televisi digital pula dapat meminimalisir gambar berbintik saat sinyal lemah;

4. Program siaran lebih banyak;

5. Ramah anak karena pada televisi digital masyarakat dapat melihat jadwal dan sinopsis acara setiap harinya, dengan demikian para orang tua dapat men-lock acara apa saja yang tidak bisa ditonton oleh anak-anak.

img
Siti Nurjanah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan