close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Relawan pemadam kebakaran menyingkirkan atap tempat usaha warga yang hangus terbakar di desa Pengayuan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/9)./ Antara Foto
icon caption
Relawan pemadam kebakaran menyingkirkan atap tempat usaha warga yang hangus terbakar di desa Pengayuan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/9)./ Antara Foto
Nasional
Rabu, 18 September 2019 21:44

Sulit dijangkau, titik api di Kalsel meluas

Dinkes Kalsel membagikan masker agar dampak karhutla tak memburuk pada masyarakat.
swipe

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Yazid Fanani mengaku menghadapi kendala dalam proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kerjanya. Hal ini membuat pemadaman tak dapat dilakukan optimal sehingga area kebakaran terus meluas.

“Susahnya akses menuju lokasi dan minimnya sumber air, menjadikan api cepat membakar lahan ke lahan gambut dan menjalar hingga luas,” ucap Yazid melalui keterangan resminya, Rabu (18/9).

Hal ini diperparah dengan kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau saat ini. Mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Yazid menyebut kemarau saat ini sebagai salah satu yang terparah, sehingga karhutla meluas dengan cepat.

Meski demikian, dia memastikan akan tetap bekerja optimal menangani karhutla yang terjadi di Kalimantan Selatan. Masyarakat pun telah banyak terdampak karhutla, mulai dari kesehatan sampai faktor ekonomi.

“Polri, khususnya Polda Kalsel, beserta Tim Satgas Karhutla, akan terus berupaya memaksimalkan pemadaman titik api dan memastikan bahwa anggota di seluruh wilayah teritorial terus melakukan pemantauan titik api setiap harinya, serta upaya pemadaman apabila ada ditemukan titik api di wilayahnya, hingga benar-benar padam," katanya.

Yazid juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan alasan apapun. Ia memastikan polisi akan menindak tegas para pelaku karhutla yang memberikan dampak besar bagi masyarakat sekitar.

Menurut data yang dihimpun Mabes Polri, titik api di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan saat ini. Jumlahnya saat ini mencapai 207 titik.

Penambahan jumlah titik api menyebabkan peningkatan dampak kabut asap. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan membagikan ribuan masker ke sejumlah pondok pesantren, agar para santri tidak terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel M Muslim mengatakan, pihaknya membagikan masker di tiga pondok pesantren yang terdampak kabut asap. Ada 7.500 lembar masker dibagikan di tiga pondok pesantren secara gratis.

Semua warga, kata Muslim, juga diimbau untuk menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. 

"Khusus untuk masker ini, Dinkes Kalsel siap membagikannya secara gratis kepada yang membutuhkan," katanya. 

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan