Hari Sumpah Pemuda, Mahfud MD: Indonesia sudah kaya raya, jangan serakah

SDM dan SDA Indonesia kalau dikelola dengan kebersatuan, kemungkinan bisa memajukan negara.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober.

“Hebatnya pemuda/pemudi Indonesia, ketika bersumpah untuk bersatu pada 28 Oktober 1928 bisa digambarkan dalam adagium Bahasa Arab, ‘Himmaturrijaal tahdimul jibaal; cita-cita dan tekad pemuda dan pemudi bisa meruntuhkan gunung,” ucapnya dalam akun Twitter pribadi-nya @mohmahfudmd, Kamis (28/10).

Ia mengklaim, Indonesia hanya butuh 17 tahun (1928-1945) untuk bisa benar-benar mencapai kemerdekaan. Ia menganggap, kemerdekaan Indonesia berkat pemuda-pemuda membangun tonggak perjuangan dengan sumpah ‘berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu, yakni Indonesia. Padahal, kepulauan Nusantara telah dicengkram oleh penjajah bangsa asing selama 3,5 abad.

Dalam video testimoni di akun Instagram pribadi-nya @mohmahfudmd, Mahfud MD menganggap ego primordial pemuda-pemudi masih menjadi penghambat kebersatuan.

“Secara kejiwaan, sama saja sebenarnya (tantangan pemuda-pemudi pada 1928 dan saat ini), ego-ego setiap kelompok primordial itu kadang kala masih muncul,” tuturnya.

Maka, kata dia, pemuda-pemuda perlu menghilangkan egoisme kelompok primordial terkait perbedaan suku, agama, hingga kedaerahan. Sebab, egoisme seperti itu dapat menimbulkan perpecahan yang akan membawa kemunduran. Bahkan, kehancuran,

Namun, tantangan lain pemuda-pemudi saat ini, kata dia, adalah kemajuan informasi dan teknologi (IT). Sebab, ide-ide dan budaya luar bisa masuk ke Indonesia. “Kadang kala kita tidak mampu atau ada diantara kita tidak mampu bertahan, sehingga solidaritas dan kebersamaan menjadi kurang dan itu melemahkan kita,” ujar Mahfud.

Ia berharap, pemuda-pemuda Indonesia tetap bersatu. Ia mengklaim, Indonesia sudah kaya raya dari segi sumber daya alam (SDA). Bahkan, sumber daya manusia (SDM) diklaim hebat-hebat. Menurutnya, SDM dan SDA tersebut kalau dikelola dengan kebersatuan, kemungkinan bisa memajukan Indonesia. “Dan, jangan serakah, karena kekayaan negeri ini kalau dikelola bersama semua akan kebagian,” ucapnya.