Health Tone, suplemen untuk menangkal coronavirus disease 2019 atau Covid-19 andalan eks Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Kerja, Eko Putro Sandjojo, ternyata sudah dipesan rumah sakit (RS) pemerintah di Armenia.
Hal itu buktikan dia melalui dua surat resmi dari rumah sakit militer dan rumah sakit pemerintah negara tersebut.
"Official letters from the army hospital and government hospital (infectious disease department) in Armenia requesting Rhea Health Tone," tulis mantan menteri Jokowi itu melalui akun twitternya @EkoSandjojo, Kamis (30/4).
Eko juga mengunggah surat pemesanan Health Tone tersebut via akun Twitternya itu.
Sebelumnya, Eko mengaku telah menemukan suplemen untuk menangkal Covid-19. Sejumlah orang yang terinfeksi Covid-19 disebut telah sembuh lantaran mengonsumsi suplemen ini.
"Saya enggak boleh klaim bisa mematikan virus ya. Tetapi faktanya, orang-orang yang pakai suplemen ini sembuh," kata Eko, saat dihubungi Alinea.id, Rabu (29/4).
Suplemen yang dinamakan Health Tone itu, disebut telah menjajaki pasar Armenia. Suplemen yang disebut dapat menimbulkan efek imonomudulator itu dianggap memiliki kemampuan sebagai potent antioksidan dan antiinflamatory.
Dia menuturkan, suplemen tersebut diproduksi oleh perusahaan molekuler yang memiliki laboratorium di Indonesia dan Singapura.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, efek yang ditimbulkan dari suplemen Health Tone dapat membunuh coronavirus.
"Nah ternyata antioksidan, antiinflamatory, imonosupression, sama imonomudulator itu, itu cocok untuk Covid-19, karena Covid-19 ke bagian-bagian itu kan," ucapnya.
Dijelaskan Eko, para dokter dan peneliti di Armenia melakukan uji klinik yang menuai hasil baik bagi para pasien.
Eko menyebut dalam waktu dekat Indonesia akan segera menerapkan konsumsi Health Tone, suplemen yang dianggap dapat mempercepat kesembuhan dan memberikan proteksi terhadap Covid-19.
Pengonsumsian suplemen yang dinamakan Health Tone itu akan segera dilaksanakan lantaran masa uji klinik yang disyaratkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto akan segera berakhir.
"Sebulan lagi ya uji klinik ini selesai," katanya.Suplemen yang diproduksi di Armenia ini disebut telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Suplemen Health Tone, dapat menimbulkan efek imonomudulator. Efek itu dianggap memiliki kemampuan sebagai potent antioksidan dan antiinflamatory.
Karena itu, sambung Eko, penjajakan pasar supelemen itu dilakukan di negara yang merdeka pada 23 Agustus 1990.
"Saya salah satu pemegang saham aja. Laboratoriumnya ada di Indonesia dan Singapura. Di Armenia juga itu kita ada kerjasama dengan Armenia Institute dalam bio medicine ini. Jadi kita ada 3 tempat ada di Jakarta, Singapura, dan Armenia," tutur Eko.
Selain Armenia, suplemen tersebut direncanakan akan menjajaki enam negara bekas Uni Soviet. Pasalnya, Eko mengklaim suplemen itu didisain bagi negara tersebut.
"Rencananya juga akan dipakai di 6 negara Eurasia yah, Belarusia, Georgia, pokonya negara Uni Soviet deh. Karena memang design produknya kita design untuk daerah sana," pungkas Eko.
Berikut surat izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM tersebut.