Koalisi Masyarakat Madura merespons beredarnya video viral kericuhan di kawasan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Selasa (22/6) pagi tadi. Dalam video yang diunggah akun Instagram @suroboyo.ku itu dinarasikan adanya sejumlah oknum massa membawa petasan yang diarahkan ke petugas.
Atas peristiwa ini Koalisi Masyarakat Madura mengecam dan menyayangangkan kejadian tersebut. Pasalnya, warga Madura kemarin menggelar aksi demonstrasi di Kantor Wali Kota Surabaya, dan sudah menemukan titik terang.
"Saya sangat menyayangkan jika itu dilakukan warga Madura. Tidak semestinya itu terjadi. Harusnya menjaga kondusifitas," Ahmad Annur aktivis Koalisi Masyarakat Madura dihubungi Alinea.id, beberapa saat lalu.
Meski demikian, ia khawatir ada pihak-pihak tertentu yang berupaya merusak citra warga Pulau Garam. "Ini masih simpang siur. Kabarnya petasan. Kabar lainnya penembakan. Khawatir ada oknum yang ingin menjelekkan merusak citra warga Madura, terutama yang kemarin turun ke jalan," lanjut korlap aksi demonstrasi kemarin ini.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim menyikapi kebijakan penyekatan di Suramadu. "Sudah ada titik terang. Menemukan solusi sementara, warga Madura yang mau melintasi Suramadu harus gunakan surat izin keluar/masuk (SIKM). Warga zona merah cukup pakai surat keterangan sehat saja," terangnya.
Ahmad Annur mengimbau warga bersabar dan tidak terprovokasi beredarnya video tersebut. "Mohon bersabar," pungkasnya.
Untuk diketahui, akun Instagram @suroboyo, dalam video tersebut, menarasikan adanya sekelompok massa yang datang tiba-tiba datang ke pos penyekatan dan swab yang berada di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Surabaya, pagi tadi, pukul 05.00 WIB. Beberapa oknum massa tersebut itu juga disebut membawa petasan yang diarahkan ke petugas.