close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas nenyutikkan vaksin Covid-19 ke lansia. Foto dokumentasi Kemenkes
icon caption
Petugas nenyutikkan vaksin Covid-19 ke lansia. Foto dokumentasi Kemenkes
Nasional
Rabu, 22 September 2021 20:16

Survei: 87,2% responden puas dengan vaksinasi Covid-19 yang diberikan

Selain itu, hampir semua responden yang sudah mendapatkan vaksinasi pertama, ingin menyelesaikan dua dosis.
swipe

Sebuah survei yang diselenggarakan Change.org Indonesia, Katadata Insight Center (KIC) dan KawalCOVID19.id, menemukan bahwa sebagian besar responden mengaku puas dengan proses vaksinasi. Dengan beberapa catatan perbaikan dalam pelaksanaannya. Selain itu, hampir semua responden yang sudah mendapatkan vaksinasi pertama, ingin menyelesaikan dua dosis.

Survei ini dilakukan pada 6-21 Agustus 2021 secara online, melibatkan 8.299 responden menggunakan metode convenience sampling.

“Melalui hasil survei yang ini, kami bisa memetakan masalah-masalah apa yang dihadapi masyarakat, terutama terkait dengan pengalaman vaksinasi mereka. Ini penting agar masyarakat bisa bergerak dan bersuara untuk memperbaiki program vaksinasi ke depannya,” kata campaigner dari Change.org Indonesia Efraim Leonard, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9). 

Head of Katadata Insight Center (KIC) Adek Media Roza menambahkan, sebesar 32,8% dari 6.468 responden melakukan vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah. Sebesar 21,8% menyebut diselenggarakan oleh Puskesmas dan sentra vaksinasi nonpemerintah sebesar 17,2%. Sedangkan, 9,2% responden menyebut divaksinasi di tempat kerja.

Sebanyak 2.288 responden atau setara dengan 35,4% mengaku, sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu ketika survei berlangsung. Sebanyak 93,9% responden mengaku berniat melengkapi dosis kedua. Namun, 56,8% responden merasa tidak yakin untuk melengkapi dosis kedua karena merasa ragu akan efektivitas vaksin, sebesar 23,7% responden menyatakan takut akan efek sampingnya terlalu berat dan sebesar 12,2% mengaku takut keramaian ketika melakukan vaksinasi. Hasil ini juga termasuk dari responden yang sedang melakukan isolasi ataupun yang baru sembuh dari Covid-19, sehingga mereka harus menunda vaksin dosis kedua. 

Selain itu, survei ini juga menemukan hasil bahwa sebanyak 162 responden yang sudah divaksinasi mengatakan, mereka sudah menerima dosis ketiga, sebanyak 90% dari mereka berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Namun, 16 responden mengaku ditawari vaksin dosis ketiga oleh pejabat. 

“Detail ini mengonfirmasikan bahwa praktik pemberian dosis ketiga ke warga nonnakes terjadi di lapangan,” ucap Adek. 

Secara umum, sebesar 87,2% responden mengaku puas dengan vaksinasi yang telah diberikan. Responden yang mengaku tidak puas dengan vaksinasi yang diberikan memberikan alasan terlalu ramai dan antrean panjang sebesar 58,5%, penjagaan jarak tidak ketat ketika mengantre sebesar 45,5%, proses pelayanan vaksinasi tidak teratur sebesar 36,9% dan petugas yang kurang informatif sebesar 32,4%. Selain itu, sebanyak 102 responden mengaku kesulitan untuk mendapatkan sertifikat vaksin. 

Sedangkan Co-founder KawalCOVID19.id, Elina Ciptadi menyebut, survei ini dapat memberikan gambaran bahwa responden merasa cukup puas dengan proses vaksinasi Covid-19 dan mengafirmasi peran sentra vaksinasi serta fasilitas kesehatan sebagai ujung tombak dari percepatan vaksinasi. 

“Usulannya merupakan hal-hal praktis yang mudah dilaksanakan asalkan persiapan matang. Misalnya mencegah keramaian yang bisa diatasi dengan sistem pendaftaran sesuai kuota, pengetatan protokol kesehatan di lokasi, sampai bimbingan teknis petugas. Kuncinya adalah jangan sampai warga yang sudah antusias divaksinasi putus asa karena mengalami berbagai kendala,” ujar Elina. 

img
Natasya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan