Pendakwah ternama Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada usia 44 tahun, Kamis (14/1) pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi.
"Syekh Ali Jaber telah meninggal dunia," tuturnya, Jakarta, Kamis (14/1).
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (29/12). Kondisinya sempat membaik, stabil, dan menghabiskan waktu untuk istirahat guna pemulihan.
Abdurrahman mengatakan, seperti dikutip TV One, Ali Jaber yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19, telah dinyatakan negatif. Namun, almarhum masih berjuang melawan beberapa penyakit lain.
"Informasi terakhir pada tadi malam, ada sedikit menurun pada oksigennya. Jadi, kami berikhtiar dengan doa, dokter juga telah berusaha," ujarnya.
Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber juga disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur melalui unggahan video di akun Instagramnya. Dia tidak menyebut jelas penyebab wafatnya almarhum. Yusuf Mansur hanya menyebut Syekh Ali Jaber dirawat selama 16 hingga 17 hari di ventilator.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kita semua berduka, Indonesia berduka, Syekh Ali Jaber berpulang ke rahmatullah jam 08.30 pagi tadi di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta. Insyaallah beliau syahid," tutur Yusuf Mansur sambil terisak tangis via akun media sosialnya beberapa menit lalu, Kamis (14/1).
Kabar meninggalnya Syekh Ali, lanjut Yusuf Mansur, sudah disebar ke berbagai pelosok Tanah Air.
"Saya juga sebar permohonan doa kepada para ustaz dan ustazah, para kiai, para alim ulama ke AA Gym, ke teman gus-gus," tutur Yusuf Mansur berderai air mata.
"Mohon disalatkan gaib di masjid-masjid, di musala-musala, pesantren-pesantren (yang masih belum libur)," lanjutnya.