Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menyatakan, pihak Vietnam mengklaim perairan Natuna Utara sebagai milik mereka. Hal ini terjadi saat kapal pengawas perikanan Vietnam menabrak kapal TNI AL KRI Tjiptadi-381.
Insiden ini terjadi saat KRI Tjiptadi-381 berusaha mengamankan kapal ikan asing (KIA) Vietnam dengan nomor lambung BD 979. Upaya penangkapan dilakukan karena kapal tersebut melakukan illegal fishing.
"Berdasarkan lokasi penangkapan, kejadian benar berara di perairan Indonesia. Tindakan penangkapan yang dilaksanakan KRI Tjiptadi-381 sudah benar dan sesuai prosedur," kata Yudo Margono dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Alinea.id, Senin (29/4).
Namun, KIA Vietnam tersebut ternyata mendapat kawalan dari kapal pengawas perikanan Vietnam. Mereka berusaha menghalangi upaya penangkapan yang dilakukan TNI AL.
Lebih jauh, mereka justru melakukan tindakan provokatif dengan menabrakkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381.
"Pihak Vietnam mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan perairan Vietnam," katanya.
Meski demikian, pihak TNI AL tak terpancing dengan tindakan provokatif pihak Vietnam. Menurut Yudo ini dilakukan untuk mencegah ketegangan atau insiden yang lebih buruk di antara kedua negara.
"Kejadian ini akan diselesaikan melalui Government to Government," ucapnya.
Menurut Yudo, tindakan pihak Vietnam justru membuat kapal KIA BD 979 mengalami kebocoran dan tenggelam. Pihak TNI AL berhasil mengamankan 12 anak buah kapal ABK kapal Vietnam. Namun ada dua ABK yang berhasil melompat ke laut dan ditolong kapal pengawas perikanan Vietnam.
"12 ABK kapal Vietnam dibawa dan akan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya," kata Yudo.