close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), memberikan keterangan pers. Alinea.id/dokumentasi
icon caption
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), memberikan keterangan pers. Alinea.id/dokumentasi
Nasional
Rabu, 18 November 2020 08:22

Tagar #NonaktifkanAnies dianggap cara menjegal Anies Baswedan

Cara tersebut efektif untuk merusak nama baik tokoh politik.
swipe

Buntut tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggap tidak tegas terhadap sejumlah kegiatan Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab, memunculkan tagar #NonaktifkanAnies di jagat dunia maya, Twitter.

Penggunaan tagar tersebut dianggap sebagai salah satu cara meghancurkan citra Anies Baswedan yang dilakukan oleh lawan politiknya.

"Bisa saja lawan-lawan politik Anies sedang bergerak untuk menghancurkan citra politik Anies. Dan dalam politik itu merupakan hal biasa," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, kepada Alinea.id, Rabu (18/11).

Bagi Ujang, cara tersebut efektif untuk merusak nama baik tokoh politik. Direktur Indonesia Political Review itu menilai, terdapat dua hal dalam politik yang perlu dicatat. Kedua cara tersebut, dilakukan oleh lawan politik untuk mempropagandakan isu di media sosial melalui para pendengung atau buzzer.

"Pertama, membangun pencitraan tokohnya. Dan kedua, membusuki lawan-lawan politiknya. Yang terjadi pada Anies itu pada poin kedua," terang Ujang.

Namun tagar #NonaktifkanAnies diyakini tak akan ampuh untuk menjegal bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.

"Tagar tersebut memang bernada menyerang dan memojokkan Anies. Namun, Anies kan tak bisa dinonaktifkan hanya gara-gara ketemu HRS pascapulang dari Arab Saudi," tandasnya.

Sebagai informasi tagar #NonaktifkanAnies, telah lama berdengung di jagat maya Twitter setelah Anies Baswedan bertandang ke kediaman Rizieq di daerah Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11) malam.

Salah satu cuitan turut dilontarkan mantan Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Dia mengkritik Anies Baswedan atas tindakan mengunjungi kediaman Habib Rizieq. Karena itu, dia menilai Anies perlu dinonaktifkan dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.

"Sudah sepatutnya Anies di copot dan nonaktifkan karena melanggar sumpah jabatan," ujar Ferdinand, kepada Alinea.id dalam pesan singkat, Selasa (17/11).

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan