Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, koalisi keumatan yang diusulkan oleh Habib Rizieq tak dapat menggoda PPP untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto dan sekutunya. Sebab menurutnya, istilah keumatan yang digagas oleh Habib Rizieq belum mewakili suara dari umat Islam seluruhnya.
"Istilah keumatan yang digunakan tentu bukan bermakna bahwa yang mereka wakili adalah seluruh kepentingan umat Islam," paparnya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (5/6).
Pria yang akrab disapa Romy ini juga mengatakan, usulan Habib Rizieq dengan koalisi keumatannya adalah bentuk klaim sepihak yang tidak akan pernah tercapai.
"Percayalah hal itu tak akan terjadi lah, karena mereka tidak mewakili umat Islam seluruhnya," paparnya.
Selain itu, cicit dari tokoh NU Wahab Hasbullah ini, juga menyatakan bahwa sesungguhnya sang petahana Joko Widodo, juga didukung oleh umat Islam yang jumlahnya jauh lebih besar dari para pendukung Prabowo Subianto.
"Kalau dilihat dari dukungan yang terwakili dari para pengusung itu, pak Jokowi jelas memiliki dukungan yang lebih besar dari pada kubu lawannya," urainya.
Kendati demikian, Romy tetap mengapresiasi langkah konsolidasi yang dilakukan oleh para pihak oposisi tersebut, karena dapat memastikan pemilu yang sehat.
"Kami mengapresiasi langkah tersebut, karena dengan begini semakin memastikan bahwa terdapat calon lain yang akan maju di Pilpres 2019 nanti, selain Pak Jokowi," pungkasnya.