Tangani arus mudik, jalan arteri dan alternatif perlu atensi Polri

Penanganan arus mudik Lebaran 2023 oleh kepolisian, terutama di jalan tol, dinilai sudah cukup baik. Pangkalnya, tidak menimbulkan masalah berarti.

"Antisipasi [arus mudik] di jalan tol sudah cukup banyak dilakukan kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dan saya kira enggak ada masalah karena di jalan tol paling [masalah] di rest area dan gerbang tol," ucap pengamat transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono Wibowo, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/4).

Menurutnya, mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di jalan tol cukup dengan lawan arus (contraflow). Pun otoritas hanya perlu memastikan keamanan para pemudik mengingat mobilitas di sana cenderung terkontrol.

"Yang perlu polisi dan Kementerian Perhubungan jaga di jalan tol [adalah] keselamatan saja karena sudah macet, lancar, macet, lancar, orang biasanya responsnya akan lebih lambat. Itu saja yang penting di jalan tol," tuturnya.

Kendati demikian, Sony mengingatkan, kemacetan di jalan tol adalah keniscayaan. Padahalnya, volume kendaraan yang melintas melonjak signifikan saat arus mudik dan balik Lebaran.

"Kemacetan tetap akan terjadi dengan volume yang ada sekarang. Enggak mungkin jalan tol enggak macet. Pasti akan macet," katanya.

Lebih jauh, Sony berpendapat, kepolisian harus memperkuat pengamanan arus mudik di jalan nontol alias jalan arteri atau jalan alternatif. Media pun perlu menyoroti ini lebih intens lantaran masyarakat juga membutuhkan informasi terkait ini.

"Yang jadi perhatian di jalan nontol, jalan arteri khususnya. Kayaknya kurang mendapat perhatian. Pemberitaan selama ini yang diberikan media pun lebih banyak jalan tol. Jalan arteri kurang pemberitaan. Padahal, kan, banyak warga yang memerlukan informasi juga," urainya.

Jalan arteri atau jalan alternatif perlu mendapatkan atensi lantaran belum tentu aman bagi semua pengendara mobil. "Apalagi, bagi pengemudi yang tidak terbiasa atau baru pertama kali lewat situ. Ini perlu diantisipasi," jelasnya.

Kepolisian melalui polres dan polsek disarankan memperbanyak posko terpadu di jalan arteri. Pun perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah (pemda) mengingat terkadang ada aktivitas masyarakat yang memicu penyumbatan terhadap ruas jalan.

"Polisi bisa bekerja sama dengan Satpol PP. Nah, di sinilah peran pemerintah daerah penting. Kalau [jalan] pemerintah daerah banyak dilewati pemudik, apalagi banyak jalan alternatif tersedia, maka pemerintah kota dan kabupaten punya peran di situ," paparnya.

"Kepolisian melalui polres atau polsek dan Dinas Perhubungan harus bisa mengantisipasi, terutama nanti buat balik dan wisata supaya nanti tidak menyebabkan bottleneck atau kemacetan," sambung Sony.