close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wisatawan telah dievakuasi menyusul meletusnya Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat. / Antara Foto
icon caption
Wisatawan telah dievakuasi menyusul meletusnya Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat. / Antara Foto
Nasional
Jumat, 26 Juli 2019 18:44

Tangkuban Parahu erupsi, wisatawan dievakuasi

Wisatawan telah dievakuasi menyusul meletusnya Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat.
swipe

Wisatawan telah dievakuasi menyusul meletusnya Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat.

Kepala Bagian Manajemen Krisis Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, Herry Rachmat Widjaja, mengatakan saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I alias normal.

Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, wisatawan, pendaki, tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

"Saat ini daerah wisata telah ditutup dan wisatawan telah dievakuasi. Kemenpar mengimbau wisatawan untuk mengikuti instruksi pemerintah dan memperbarui informasi dari media resmi pemerintah," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Jumat (26/7).

Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, mengatakan pemerintah daerah setempat telah menutup Kawasan Wisata Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi pada Jumat sore ini (26/7), pukul 15.48 WIB. Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) jatuhan abu vulkanik mencapai radius 1-2 kilometer.

Distribusi abu teramati Di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mendapatkan informasi dari warga di Kecamatan Cisarua bahwa abu mengarah ke sana. 

"Sedangkan laporan dari BPBD, abu erupsi tidak terlihat dari kantor BPBD Bandung Barat yang berjarak 17-20 km dari gunung," kata dia secara terpisah.

Pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Badan Geologi mengeluakan peringatan bahaya bagi pesawat yang melintas di sekitar wilayah gunung atau Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA).

Notifikasi VONA berwarna oranye mengindikasikan lontaran abu masih berada di bawah 1.000 kaki. Level ini dapat membahayakan penerbangan. VONA juga menyebutkan distribusi abu vulkanik mengarah ke timur laut dan selatan.

Terkait dengan fenomena erupsi ini, PVMBG sedang mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu yang berada pada level I (Normal).

Sebelumnya PVMBG melaporkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada Jumat (26/7), pukul 15:48:18 WIB. Kolom abu teramati dengan ketinggian kurang lebih  200 m di atas puncak.

Asap tebal warna kelabu tebal  dan abu mengarah ke Timur-Utara-Selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi 5 menit 30 detik.

"Masyarakat di sekitar gunung untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar, serta memonitor peringatan maupun informasi dari pemerintah daerah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," tegasnya.

Pada status ini, PVMBG merekomendasikan sebagai berikut:

1. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu, serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

2. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan  tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan