Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyelesaikan pembangunan Kapal Penyeberangan Bahtera Nusantara 3. Setelah rampung, diharapkan bisa meningkatkan layanan penyeberangan penumpang maupun barang di Kepulauan Riau.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya menghadirkan kapal Roro yang akan melayani rute Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Uban dan Tambelan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) hingga ke Sintete di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat ini.
“Pembangunan kapal ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan antar pulau untuk mempersatukan Indonesia, yang akan menghubungkan antara Kepri dengan Kalimantan,” katanya dalam keterangan, Sabtu (4/2).
Budi menyebut, kehadiran kapal ini akan menambah layanan kapal penyeberangan yang melayani rute Tanjung Uban-Tambelan-Sintete. Sebelumnya, hanya ada satu kapal dan kini menjadi dua kapal.
"Sehingga akan mempercepat frekuensi kedatangan kapal dari sebelumnya memakan waktu dua minggu dalam satu kali trip, kini menjadi satu minggu dalam satu kali trip," ujar Budi.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan kehadiran Kapal Penyeberangan Bahtera Nusantara 3 sangat penting untuk melancarkan konektivitas di Kepri. Apalagi wilayahnya berbentuk kepulauan dengan 96% adalah lautan.
“Konektivitas antar pulau di Kepri adalah suatu keniscayaan yang harus terus didorong dan dipercepat," katanya.
Baginya, kapal ini memiliki peran strategis karena tidak hanya melayani penumpang namun juga barang. Maka dari itu akan menjamin kelancaran distribusi kebutuhan pokok di daerah tertinggal dan perbatasan.
"Tentu juga dapat menjaga laju inflasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Sebagai informasi, Kapal penyeberangan KMP Bahtera Nusantara 03 dibangun secara tahun jamak (multiyears contract) mulai tahun 2020 sampai 2022, menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub sebesar Rp96,5 miliar. Kapal ini dibangun oleh galangan kapal nasional asal Batam PT Karimun Anugrah Sejati sebagai pihak penyedia dan PT Arun Prakarsa Inforindo sebagai pihak penyedia supervisi.
Kapal yang nantinya akan dioperatori oleh PT ASDP Indonesia Ferry ini memiliki ukuran 71,92 m x 14 m x 4,6 m serta memiliki kecepatan 15 knot, yang dapat mengangkut 386 orang penumpang; 24 kru kapal; serta kendaraan sebanyak 14 unit truk besar, 12 unit truk sedang, dan 10 unit kendaraan roda empat.
Kemenhub juga mengalokasikan anggaran subsidi untuk operasional kapal Bahtera Nusantara 3 pada tahun 2023 sebesar Rp11,57 miliar sebagai bagian dari program peningkatan konektivitas dalam rangka mewujudkan layanan transportasi yang selamat, aman, dan nyaman di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).
Kepri memiliki total 19 lintas layanan penyeberangan dengan rincian, 11 lintas perintis dan 8 lintas komersial. Kehadiran Kapal Bahtera Nusantara 3 menambah layanan kapal perintis di Kepri, dari sebelumnya tiga kapal, kini menjadi empat kapal. Keempat kapal yang melayani 11 lintas perintis yaitu: KMP Paray (Dabo-Penarik); KMP Kundur (Tanjung Pinang - Karimun; Dabo - Tanjung Pinang ); KMP Bahtera Nusantara 03 (Tanjung Uban - Tambelan, Tambelan - Sintete); KMP Bahtera Nusantara 01 (Tanjung Uban - Matak, Matak - Midai, Midai - Natuna, Natuna - Subi, Subi - Serasan, Serasan - Sintete).
Pada tahun 2023 diketahui alokasi anggaran pengembangan infrastruktur transportasi dan peningkatan konektivitas di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau sebesar Rp860,54 miliar. Alokasi ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp583,34 miliar.