Long Covid atau post-Covid syndrome merupakan efek jangka panjang bagi penyintas Covid-19 karena masih adanya sebagian kecil virus yang bertahan di dalam tubuh pasien yang sudah sembuh. Dengan demikian, meski sudah dinyatakan sudah negatif dan tidak menular, tetapi pasien masih memiliki berbagai gejala atau keluhan.
Gejala yang terjadi di antara penyintas pun berbeda-beda. Ada yang dengan gejala sedang hingga berat.
Gejala-gejala yang biasa dialami penderita long Covid antara lain, sesak nafas, meriang, demam, batuk kering, mual, muntah, dan masih banyak lagi. Periode penyintas yang mengalami long Covid juga berbeda-beda, dari hitungan minggu hingga berbulan-bulan.
Dokter Khoirul Hadi menyebutkan, gejala long Covid yang dirasakan penyintas tergantung pada kerusakan di bagian organ apa saja yang telah dialami. Jika paru-paru, maka akan sangat memungkinkan mengalami gejala sesak napas. Meski begitu, kerusakan ini bukan disebabkan oleh SARS-CoV-2, melainkan reaksi tubuh yang berlebihan.
“Virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh akan memicu peradangan dan mengeluarkan badai sitokin atau canon ball yang meledak untuk mengusir virus itu sendiri," ujarnya dalam webinar, Selasa (31/08).
Sitokin yang berlebihan dapat membuat rusaknya organ-organ tubuh bahkan bisa menyebabkan korban meninggal, terutama bagi organ-organ yang mengalami kerusakan pada jantung, paru-paru, dan lainnya.
Karenanya, harus segera diantisipasi. Jika terlambat diobati, maka akan memungkikan adanya kerusakan pada organ yang lebih parah.
Long Covid bisa dikatakan sukar diprediksi. Post-Covid syndrome dapat membuat penyintas Covid-19 menderita sejumlah gejala yang membingungkan dan berlangsung cukup lama setelah hasil pengujian negatif.
Selain itu, hal ini bisa terjadi oleh siapa saja, dari lansia, perempuan/laki-laki, hingga anak-anak sekalipun. Jadi, setiap penyintas Covid-19 perlu mewaspadainya. Apalagi, keluhan yang ditimbulkan juga bisa mengganggu pekerjaan hingga menurunkan kualitas hidup.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan para penyintas Covid-19 untuk tetap menjaga kondisi tubuh. Berolahraga, istirahat yang cukup, mengenali efek samping dari gejala long Covid, dan melakukan pengobatan yang sesuai gejala yang dialami, misalnya.
Dokter Hadi menambahkan, penting untuk para penyintas agar langsung melakukan tes PCR dan melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama bagi orang dengan komorbid. Ini bertujuan mencegah dan mengelola gejala dengan baik.