Terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dan Bekasi oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri berjumlah sembilan orang. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, mereka telah menjalani pelatihan militer dan siap melakukan aksi teror.
Sembilan orang tersebut adalah Abu Zee Ghurobah, 28tahun; Haydar, 21 tahun; Asep Roni, 21 tahun; Igun Gunawan, 19 tahun; Sandi Purnama, 18 tahun; Sutiah, 19 tahun; Awal Septo Hadi, 26 tahun; Mohamad Arsyad alias Mury, 20 tahun; serta Eka Hendra Utama.
"Mereka sudah diinvetigasi cukup lama oleh Densus 88," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/9).
Menurutnya, mereka berada di bawah jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD), dan menjalin hubungan dengan JAD Bandung. Sembilan orang tersebut juga diyakini telah siap melakukan aksi teror, karena telah mengikuti pelatihan militer di Bogor.
Adapun sasaran dari aksi teror yang mereka rencanakan adalah personel dan kantorl polisi. Sejauh ini, mereka telah melakukan tahapan-tahapan yang harus diikuti sebelum melakukan serangan teror.
"Tahapan pertama melakukan siap siaga, kemudian taklim-taklim, baru idad (pelatihan militer) di Gunung Halimun. Setelah itu baru melakukan amaliyah," kata Dedi.
Saat ditangkap, dia melanjutkan, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa bahan pembuat bom dengan daya ledak tinggi, senjata api, senjata tajam, panci untuk bom panci, dan bahan-bahan lain. Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman dan penggeledahan di lokasi penangkapan.
"Densus 88 juga masih melakukan pengejaran terhadap kelompok mereka yang lain," kata Dedi.