Pemerintah mengklaim hari ini menerima lagi reagen untuk memeriksa Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dari luar negeri. Pemerintah akan mendistribusikannya ke sejumlah laboratorium yang ada dan menambah laboratorium baru agar jumlah pemeriksaan virus corona dapat ditingkatkan.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, terdapat 38 laboratorium yang telah kembali memeriksa spesimen corona. Jumlah itu bertambah satu, dari sebelumnya hanya 37 laboratorium dapat melakukan pemeriksaan spesimen Covid-19.
"Beberapa laboratorium akan segera ditambahkan, begitu reagen yang harus kita datangkan dari negara lain sudah bisa kita terima hari ini," kata Yuri, sapaan Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/4).
Dia tak merinci jumlah dan asal reagen yang diterima. Namun kemarin, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut pemerintah telah menerima dan mendistribusikan 50.000 reagen dari Korea Selatan itu ke sejumlah laboratorium.
Menurut Yuri, laboratorium-laboratorium yang ada di Indonesia telah melakukan pemeriksaan real time PCR terhadap lebih dari 55.000 spesimen dari 47.000 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 7.418 orang yang dinyatakan positif dan 39.943 negatif.
Berdasarkan jumlah kasus positif, terdapat 913 orang yang sudah dinyatakan sembuh. Sementara itu, terdapat 635 orang meninggal dunia.
Di samping itu, jumlah warga berstatus orang dalam pemantauan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP, terus mengalami peningkatan.
"ODP akumulasinya 193.571 orang. sebagian orang dari pemantauan ODP ini sudah selesai. PDP 17.754 orang yang saat ini kita rawat dan menunggu hasil konfirmasi laboratorium PCR real time," kata Yuri
Berdasarkan pemetaan Kementerian Kesehatan, seluruh provinsi di Indonesia dan 263 kabupaten atau kota terdampak Covid-19. Adapun daerah dengan jumlah kasus sembuh tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 322 orang, Jawa Timur 101 orang, Sulawesi Selatan 75 orang, Jawa Barat, 79 orang, dan Jawa Tengah 54 orang.
"Jika keseluruhan akumulasi di 34 provinsi adalah 913 pasien," kata Yuri.