Pemerintah berupaya agar distribusi bahan bakar minyak (BBM) di provinsi Bengkulu tidak terganggu, meski wilayah ini terkena banjir dan longsor. Karena jalur distribusi yang biasa digunakan terganggu, PT Pertamina (Persero) melakukan pengalihan jalur.
Pertamina telah mengalihkan pasokan BBM untuk beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Bengkulu. Adapun jalur distribusi yang sebelumnya dilakukan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Linggau, kali ini dialihkan ke TBBM yang lebih dekat dan tidak terkena dampak banjir. Terminal ini mengirim 64 kiloliter untuk enam SPBU yang terkena dampak banjir.
"Pertamina MOR II Sumbagsel telah menyiapkan alternatif supplai dari TBBM terdekat," ujar Region Manager Com & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf, melalui siaran pers yang diterima Alinea.id, Minggu (28/4).
Rute mobil tanki yang terdampak banjir, yakni jalur lintas Bengkulu Kepahiang, Muara Aman melalui Arga Makmur, dan Maje, juga dilakukan dengan menggunakan jalur alternatif.
Rifky juga memastikan stok liquefied petroleum gas (LPG) dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di lokasi banjir, masih dalam kondisi aman dan dapat beroperasi normal.
"Pertamina akan tetap memaksimalkan pengiriman LPG meski beberapa tangki terjebak banjir. Rencananya supply point dari Depot Pulau Layang Plaju Palembang juga akan tetap beroperasi meski hari libur," ujarnya.
Sementara itu, untuk penanganan banjir dan longsor yang terjadi, Kementerian Sosial menyalurkan Rp667 juta dari total dana Rp832 juta yang disiapkan.
Nilai tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan logistik berupa makanan siap saji, makanan anak, tenda, paket sandang, serta selimut.
"Bantuan logistik tanggap darurat senilai Rp667 juta lebih sudah disalurkan, termasuk santunan ahli waris," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Minggu (28/4).
Menurutnya, bantuan logistik tersebut diambil dari gudang pusat Kemensos. Saat ini, bantuan tersebut tengah dalam proses pengiriman ke Bengkulu.
Adapun santunan ahli waris, baru disalurkan kepada dua ahli waris dua korban meninggal dengan nilai masing-masing Rp15 juta. Santunan untuk sembilan ahli waris korban meninggal lainnya, masih dalam tahap verifikasi. (Ant)