Ternate diguncang gempa 5,9 skala richter

Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi tak berpotensi tsunami.

Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, diguncang gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter pada Rabu (20/2) sekitar pukul 07.10 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, mengatakan episentrum gempa berada pada 131 kilometer arah Barat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara dengan kedalaman 30 kilometer. Gempa diakibatkan pergerakan sesar lempeng Laut Maluku.

"Dari hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi tsunami," kata Triyono melalui pernyataan tertulisnya, Rabu (20/2).

Hingga saat ini, BMKG juga belum menerima laporan adanya kerusakan ataupun korban akibat gempa yang terjadi.

Meski demikian, masyarakat tetap diharapkan untuk tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diingatkan agar hanya memercayai informasi gempa yang bersumber dari BMKG, dan disebarkan melalui saluran komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

"Sampai pukul 07.28 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," ujarnya.

Menurut Triyono, guncangan gempa juga disebabkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault). Gempa dirasakan hingga wilayah Manado, Bitung, dan Kotamubagu.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah," katanya.