Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi tempat pemakaman menjadi sebuah taman. Terobosan ini dilakukan untuk membuang anggapan yang selama ini muncul, bahwa makam dianggap sebagai tempat menyeramkan.
“Makam tidak menyeramkan. Jadi kita akan buat seperti itu (taman),” kata Kepala Dinas Kehutanan Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Suzi Marsitawati di Balai Kota DKI, Jakarta, pada Jumat (18/10).
Suzi menyebut, ada 17 makam di Jakarta yang akan disulap seperti taman. Salah satunya, makam Tanah Kusir. Rencananya, program ini akan dikerjakan secara bertahap dan diharapkan beberapa di antaranya rampung pada 2022.
Selain itu, pihaknya juga akan menyediakan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat saat melakukan prosesi pemakaman. Mulai dari menyediakan tenda, kursi, hingga pengeras suara. Semuanya, kata dia, disediakan secara gratis.
Namun demikian , Suzi membantah anggapan krisis lahan yang berimbas pada makam tumpang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur. Suzi menyebut bahwa makam tumpang tindih tersebut karena kemauan pihak keluarga.
"Seperti kita memilih rumah, maunya kan di tempat yang bagus, yang menjadi makam idola. Padahal TPU banyak di Jakarta," kata Suzi.
Makam tumpang merupakan makam yang dapat digunakan oleh lebih dari satu jenazah. Ia pun memastikan bahwa makam yang tumpang tindih tersebut adalah makam yang di dalamnya terkubur jasad satu keluarga.
"Sebenarnya lahan makam kita itu banyak di Tegal Alur, di Tanah Kusir, lahan baru itu masih banyak," ucapnya.
Suzi menambahkan, Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman Pemprov DKI masih akan terus memperbaiki sejumlah makam. Diharap masyarakat bersedia menggunakan lahan lain dan tidak berebut di lahan makam idola.