Kejadian teror pembakaran kendaraan di Kendal, Kabupaten Semarang, dan Semarang Kota, masih terus terjadi. Menurut data kepolisian, sudah ada 27 kejadian pembakaran kendaraan sejak akhir Desember 2018 lalu.
"Sampai saat ini sudah 27 TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Agus Triatmaja saat dihubungi reporter Alinea, Rabu (6/2).
Dia menjelaskan, pada Selasa (5/2) sekitar pukul 05.00 WIB, terjadi pembakaran mobil di Cepiring, Kendal. Selain itu, juga terjadi tiga pembakaran kendaraan lain, meski Agus tak merinci jenis dan lokasi kendaraan yang dibakar tersebut.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, kepolisian melakukan patroli skala besar untuk mencegah terulangnya teror pembakaran kendaraan. Menurutnya, Polda Jateng turut memperbantukan pasukan untuk mendukung patroli skala besar tersebut.
"Dari polda sendiri ada sekitar 450 personel yang diperbantukan di Polrestabes Semarang," katanya.
Meski demikian, dia mengatakan patroli yang dilakukan secara besar-besaran itu tak cukup untuk mengawasi seluruh wilayah Jawa Tengah. Karenanya, Condro berharap masyarakat dapat turut membantu melakukan pengawasan.
Sementara itu Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Syahar Diantono mengungkapkan, Polri telah membentuk tim khusus untuk teror pembakaran kendaraan ini. Menurutnya, tim khusus tersebut dibagi menjadi dua penugasan, yaitu pencegahan dan penyidikan.
"Tim khusus sudah dibentuk yang terdiri dari Polda sampai tingkat Polres dan Babinkamtibmas. Mabes Polri dan TNI juga memberikan back up. Tim kemudian dibagi menjadi dua, untuk penyidikan dan untuk melakukan langkah preventif di masyarakat," kata Syahar.
Ia menjelaskan, tim yang bertugas melakukan langkah preventif dengan rutin melakukan langkah patroli, khususnya di jam-jam rawan, yaitu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Pasalnya teror pembakaran kendaraan yang telah terjadi selalu dilakukan pada saat dini hari hingga subuh.
Lebih lanjut Syahar mengatakan, upaya pengecekan CCTV pun terus dilakukan. Kendati demikian sampai saat ini belum ada satu orang pun pelaku yang dapat berhasil ditangkap.