AT dan ZAI, bapak dan anak yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena diduga ingin melakukan aksi teror di Bali, diketahui memiliki hubungan dekat dengan pelaku penusukan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Banten beberapa waktu lalu.
Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol Hengky Widjaja mengatakan, bersama Abu Rara, keduanya tergabung dalam satu grup bernama "Menanti Al Mahdi".
"Dan sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan amaliyah (serangan teror),” kata Hengky melalui keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Minggu (13/10).
Hengky menyatakan, AT dan ZIA juga telah menyiapkan perlengkapan untuk melakukan amaliyah. Kendati demikian, keduanya juga telah bersiap melakukan perlawanan apabila ditangkap Densus 88 Antiteror.
“Terduga AT sudah menyiapkan panah, air soft gun, dan sangkur yang diduga bertujuan untuk amaliyah di wilayah Bali,” ucapnya.
Saat penangkapan keduanya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menyita sejumlah barang bukti berupa panah, air soft gun, sangkur, telepon genggam, dan laptop. Namun, telepon genggam dan laptop tersebut sempat dibuang pada saat penangkapan.
Keduanya terbukti berbaiat kepada paham radikal ISIS pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi. Hingga saat ini, Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus melakukan pemeriksaan terhadap AT dan ZIA untuk mengetahui jaringan keduanya.