Polisi membeberkan jenis senjata api (senpi) air softgun yang digunakan oleh terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Bandung. Senjata tersebut dinyatakan sebagai senpi berkekuatan di atas air softgun pada umumnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan senpi itu mampu memberikan tembakan hingga ribuan butir peluru.
“Ini mampu hingga 1.000 kali tembakan,” kata Dedi di Humas Polri, Jakarta, Kamis (17/10).
Dedi menyatakan senpi itu digunakan bersamaan dengan teleskop untuk mengeker jarak sasaran. Pasalnya, senpi itu dapat digunakan dari jarak jauh.
“Bisa dari jarak satu kilometer digunakannya. Biasanya dugunakan untuk memburu babi,” ucap Dedi.
Dalam penangkapan tersangka di Bandung, yakni AAS disita barang bukti berupa tiga air softgun laras panjang, dua air, dua botol gotri, tabung air, 146 air softgun, tabung kuning untuk isi ulang, serbuk putih, dan beberapa jeriken alkolhol. Kemudian TKP kedua di Jalan Saron disita dua pistol, satu senpi dan satu godri.
Kemudian pada penangkapan tersangka RF disita barang bukti berupa panah, celurit, double stick, satu pucuk air softgun, tiga gas, satu kardus gas air soft, satu plastik gotri, buku berisi ISIS, dan buku terkait imam mahdi. Selanjutnya pada penangkapan WBN disita barang bukti satu pisau, serbuk putih, kuning dan hijau, dan 1 kalender berisi rencana jihadnya.
Total sebelas orang terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 di Jawa Barat. Rinciannya, ditangkap tiga tersangka yakni RF, BA, dan YF di Cirebon. Pada Selasa (15/10), Densus kembali menangkap tersangka lain berinisial S dan LT.
Di Bandung, Densus meringkus dua tersangka, yakni DP dan MNA. Sebelumnya, Densus menangkap empat tersangka, yakni MRM, AA, JJ dan N.
Dari hasil pemeriksaan diketahui para anggota JAD Bandung ini merencanakan untuk melakukan aksi teror di tempat ibadah dan Mako Polri di Bandung.