Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menggelar rapat perdana pada Selasa (4/10) malam. Hasilnya, disepakati untuk mencari akar masalah dan menawarkan rekomendasi atas permasalahan sepak bola di Tanah Air.
"Ini penting, karena apa? Peristiwa tentang kerusuhan di pertandingan sepak bola selalu terjadi dan selalu dibentuk tim, tapi tidak pernah berubah," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dalam keterangan video, dikutip Rabu (5/10).
Mahfud menuturkan, TGIPF akan mengungkapkan akar masalah dari persoalan persepakbolaan Indonesia, kemudian menyampaikan rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan akar masalah tersebut.
Rekomendasi, imbuh Mahfud, termasuk menjatuhkan atau menyarankan pemberian sanksi. Selain itu, mengupayakan sinkronisasi regulasi persepakbolaan.
"Akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi, baik yang diatur oleh FIFA maupun peraturan perundang-undangan kita, dan tentu sosialisasi serta pemahaman ke seluruh stakeholder sepak bola: aparat keamanan, suporter, official, dan sebagainya. Semua harus memahami peraturan ini," jelas Mahfud.
Disampaikan Mahfud, TGIPF saat ini terus berkoordinasi dalam bertugas dengan menginvestigasi tragedi Kanjuruhan. Mahfud berharap, tim sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kurun waktu 3 minggu atau lebih cepat.
Selain itu, ujar Mahfud, TGIPF menekankan untuk menghentikan sementara pelaksanaan Liga 1, 2, dan Liga 3. Usulan tersebut telah disetujui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
"TGIPF ini tadi juga menekankan dan disetujui oleh Menpora, semua kegiatan yang berpayung PSSI, terutama Liga 1, 2, dan 3, supaya dihentikan sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya untuk seperti apa normalisasi itu harus dilanjutkan," pungkas Mahfud.
Pemerintah membentuk TGIPF untuk mengungkap tragedi Stadion Kanjuruhan. Tim dipimpin Mahfud MD dan beranggotakan beberapa pihak dari berbagai elemen. Misalnya, posisi wakil ketua diisi Zainuddin Amali dan eks Jampidum sekaligus mantan Deputi III Kemenko Polhukam, Noor Rachmad, menjabat Sekretaris TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Kemudian, berisikan 10 anggota. Yakni, Rhenald Kasali (akademisi/UI), Sumaryanto (Rektor UNY), Akmal Marhali (pengamat olahraga/Koordinator Save Our Soccer), Anton Sanjoyo (jurnalis olahraga Harian Kompas), Nugroho Setiawan (eks pengurus PSSI berlisensi FIFA), Doni Monardo (mantan Kepala BNPB), Suwarno (Waketum 1 KONI), Sri Handayani (eks Wakapolda Kalimantan Barat), Laode M. Syarif (Kemitraan/mantan pimpinan KPK), dan Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pesepak bola nasional).